Samarinda, nomorsatukaltim.com – Setelah melewati rangkaian program latihan dan mengikuti beberapa kejuaraan lokal dan nasional. Biliar Kaltim sedikit banyak sudah mendapat gambaran soal kekuatan dan kelemahan mereka. Nah, di PON Papua nanti, POBSI Kaltim menargetkan atletnya bisa meraih medali di sektor ganda. Tentunya tanpa mengabaikan nomor tunggal.
Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kaltim terus menggeber atletnya untuk menjalani latihan intensif. Ditingkatkannya intensitas latihan Bambang dkk lantaran waktu yang tersisa untuk berlaga di Papua nanti tidak lama lagi. Sementara di PON tahun ini, biliar Kaltim ingin turut mempersembahkan medali untuk kontingen Kaltim.
"Sekarang kami lagi memacu persiapan, karena waktunya yang tersisa sudah tidak lama lagi," kata Sekum POBSI Kaltim, Zulkarnain, Senin 24 Mei 2021.
Selain diminta untuk berlatih lebih keras. Para atlet juga dalam beberapa bulan terakhir diarahkan dan atau difasilitasi untuk mengikuti berbagai kejuaraan. Hal itu penting karena cara terbaik mengukur hasil latihan, ya dengan bertanding langsung.
Teranyar, salah satu dari atlet biliar untuk PON Papua, berhasil menyabet juara di kejuaraan terbuka yang berlangsung di Balikpapan. Sementara 4 atlet lainnya tidak berpartisipasi karena sakit.
"Ya, keberhasilan satu atlet tidak diikuti yang lainnya, tetapi itu sudah cukup bagus dan diharapkan nantinya itu bisa ditingkatkan. Ini yang akan kami pacu, apa yang masih mejadi kekurangannya."
"Artinya, melihat dari ajang kejuaraan terbuka, atlet kami masih bisa bersaing," ujar Zul –sapaan akrab Zulkarnain-.
Nah, soal proyeksi medali di PON Papua. Baik pengurus POBSI Kaltim dan tim pelatih sudah duduk bersama. Yang pada garis besarnya, kekuatan tim biliar Kaltim lebih ke nomor dobel. Seperti di nomor dobel bola 8, 9,10, dan 15.
Hal ini setidaknya terlibat saat kelima pebiliar terbaik Bumi Etam itu diikutkan pada kejuaraan biliar terbuka berskala nasional. Yang dilangsungkan di Bali akhir tahun lalu. Di kesempatan pertama, tak satu pun dari mereka yang dapat meraih medali di nomor single. Masih penasaran, POBSI Kaltim lalu mengikutsertakan para atlet di nomor dobel.
Di kelas dobel, dua pasangan Kaltim, Bambang-Pasek dan Hendi-Rusdi masuk ke semifinal. Yang sayangnya, mereka harus saling berhadapan untuk mengamankan tiket ke final. Hendi-Rusdi diketahui berhasil ke partai puncak untuk kemudian mengalahkan pasangan dari Jawa Barat dan menggondol medali emas.
Paling tidak, kejuaraan itu bisa jadi gambaran peta kekuatan biliar nasional. Karena pebiliar yang turun kala itu memang bukan kelas kaleng-kaleng. Dan catatan lebih pentingnya, dua pasangan Kaltim mampu bicara banyak di nomor dobel.
"Untuk singel kami sebenarnya juga ada peluang, tetapi ya memang perlu kerja keras, melihat persaingan di PON nanti. Dan ini juga melihat dari peta kekuatan yang ada, di mana tim Kaltim ada peluangnya," jelasnya.
Saat ini, kelima atlet biliar Kaltim sedang berlatih di daerah masing-masing. Baru akan dikumpulkan pada Puslatda KONI Kaltim kelak. Sembari itu, seluruhnya telah dibekali program latihan mandiri. Bahkan ada yang menambah porsi. Sebut saja Rusdi yang sejak tampil kedodoran di Bali. Langsung bertekad menurunkan berat badannya. Agar secara fisik dan mental lebih stabil. Dalam periode Februari sampai Maret lalu, Rusdi mengaku berhasil merampingkan badannya hingga 4 kg.
"Mereka pastinya dipantau oleh pelatih, bagaiamana perkembangannya," pungkas Zulkarnain. (ava2)