Pintu Masjid Dicopot Usai Asar

Rabu 05-05-2021,00:18 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

PPU, Nomorsatukaltim.com – Jamaah Masjid Agung Al-Ikhlas Islamic Center Penajam Paser Utara (PPU) terkejut. Sejumlah pekerja berdatangan. Pintu dan lampu-lampu yang menghiasi bagian dalam rumah ibadah itu dilepas. Padahal masjid itu baru rampung awal tahun ini. Apa sebab?

Pelaku pencabutannya ialah pelaksana proyek itu sendiri. Yaitu PT Bumi Lasinrang. Kabar beredar, pencopotan itu karena barang yang dimaksud belum dibayarkan. Totalnya Rp 3,2 miliar. Kejadiannya Minggu (2/5) lalu. Sekira ba'da salat Asar penjaga masjid mendapatinya. "Sore habis Asar di lantai 3. Pintunya dicabut, dibongkar. Saya lihat pintunya saja dibawa turun," ucap penjaga masjid yang tak ingin namanya diwartakan. Sebenarnya ia juga tak tahu menahu soal adanya kegiatan itu. Namun ketika ditanya, pekerja itu sudah memperoleh izin melepaskan pintu berhias logam kuningan itu. Selain pintu, ornamen-ornamen juga hilang. Seperiti lampu. "Saya hanya lihat itu saja, tidak tahu yang lain. Katanya sudah izin untuk mengambil lagi," imbuhnya. Untuk diketahui, proyek renovasi interior masjid ini menelan anggaran Rp 11.807.538.000,00. Bersumber dari APBD PPU 2020. Lepas dari target selesai di Desember 2020. Finishing rampung sekira Maret lalu. Mendapatkan dispensasi dengan memotong masa pemeliharaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Rakyat (PUPR) Edi Hasmoro terpaksa meluruskan. Meski sebenarnya ia juga baru tahu. Kabar itu, belum bayar, dinyatakan tidak benar. "Saya juga dapat informasi baru pagi. Saya cek langsung ke pihak kontraktor. Mereka mengakui ada pintu yang perlu diperbaiki, karena kurang pas," jelasnya ditemui awak media di kantornya, Senin, (3/5). Karena sambungan saat ini masih masuk dalam masa pemeliharaan. Selama 6 bulan sesuai perjanjian kontrak. Tepatnya berakhir 29 Juli 2021 nanti. Dan langsung diserahterimakan ke Pemkab PPU. "Kalau lampu, itu ada yang putus. Sudah saya minta untuk mengembalikan hari ini. Itu tanggung jawab mereka. Karena biar tidak terus heboh di luar," katanya. Saat ini, kondisi pintu sudah dipasang seperti semula. Sementara hanya beberapa lampu saja yang masih belum terpasang. Adapun soal pembayaran yang belum selesai, Edi menampik. Tegas. "Itu tidak benar. Itu kabar dari mana Rp 3,2 miliar itu belum dibayar," tandasnya. Ia menuturkan bahwa urusan di Pemkab PPU sudah tak ada masalah. Aman alias rampung 100 persen. Apalagi soal pembayaran itu. Ia buktikan dengan menunjukkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Yang menyatakan keseluruhan proyek itu telah dibayarkan ke pelaksana proyek. "Dinas PUPR sudah dibayarkan sesuai dengan kontrak. Bukti SP2D sudah tertera," ujar Edi. Program renovasi interior masjid unggulan milik Pemkab PPU ini sejatinya diinisiasi langsung oleh Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud. Ia miris melihat bangunan bagian dalam masjid ini yang sudah banyak ambrol. Padahal, masjid ini terbilang baru dibangun. Berdiri sejak Juni 2013. Oleh karena itu ia menginginkan desain interiornya menyerupai ornamen di Masjid Nabawi di Madinah. Di antaranya diperbaharui dengan berbagai pintu panel material kayu jati kelas A motif ornamen ukir kayu, mimbar material kayu jati kelas A, ukiran dan ornamen lapis kuningan. Lalu ada ornamen kaligrafi berbahan kuningan di berbagai sudut masjid. Serta ratusan lampu berdesain kubah. (rsy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait