Baliho menggelitik yang dipasang tim Heru Bambang, di sekitar lampu merah. Kawasan BSCC Dome, Balikpapan. (rap/DiswayKaltim)
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Hari sudah matang. Ramai kendaraan berlalu lalang. Di tepi-tepi jalan Balikpapan, Senin, (14/10/2109). Dari Batu Ampar, Muara Rapak, BSCC Dome, Beler, sampai kawasan Manggar mulai bertebaran.
Bermacam spanduk dan baliho, dilengkapi aneka kalimat. Ucapan dan ajakan. Dengan desain yang dihiasi tampilan. Wajah tampan nan rupawan. Disempurnakan model busana yang menawan.
Beragam baliho dan billboard ukuran 4×6 sampai 5×10 meter berjejer-jejer. Terpampang foto figur dan tokoh Balikpapan. Mulai birokrat, pengusaha, politisi, ustadz, sampai kalangan militer.
Mereka bukan sosok asing bagi warga Balikpapan. Di antaranya, Rahmad Mas'ud, Safaruddin, Syukri Wahid, Abdulloh, Sabaruddin. Ada juga tokoh muda Yasser Arafat, Ahmad Basir, Solehudin Siregar, sampai tokoh senior Heru Bambang.
Pelbagai tagline juga dimunculkan: Itu Sudah (Rahmad Mas'ud), AHB The Next Balikpapan (Ahmad Basir). ESWE Akhlak Bangsa (Syukri Wahid), HB (Heru Bambang), sampai Bersama Kita Bisa (Sholehuddin Siregar).
Mereka berlomba menempatkan baliho pada posisi eye cathcing. Di titik atau lokasi yang mudah dilihat orang. Di tengah kendaraan berlalu lalang. Pertigaan, perempatan jalan, sudut lampu merah. Dan posisi strategis lainnya.
Pilkada Balikpapan masih 344 hari lagi. Pencoblosan dilakukan 23 September 2020. Tapi, denyut nadi politik sudah berdetak. Baliho yang terpampang mau tak mau dikaitkan. Dengan even pemilihan Wali Kota tahun depan.
Semisal, baliho satu ini. Letaknya di perempatan Dome. Terpampang jelas, kata-kata yang cukup memikat mata. Untuk membacanya:
"Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi kita semua sama". Tulisan itu tertera di tengah baliho. Dengan huruf capslok/ kapital. Huruf besar-besar.
Di ujung kanannya ada foto seorang pria menyeduh kopi. Sambil berdiri. Dihiasi teks HB berwarna merah. Di bawahnya tertulis: Heru Bambang.
Dikonfirmasi, Heru mengamini. Baliho itu dijadikan satu alat sosialisasi. Untuk mengirim pesan politik, jika ia siap maju. Di arena Pilkada Balikpapan, tahun depan. Bahkan, amunisi finansial siap dimuntahkan.
Heru bilang, selain finansial, ada pula program-program yang telah disiapkan. "Jika saya jadi nomor 1 kan itu ada 5 tahun, nah setiap tahunnya harus ada program skala priotitasnya," jelas Heru.
Misalnya, sambung Heru, masalah jalan. "Tahun ini kita tumpahkan anggran besar untuk jalan, sisanya ya ada tapi dikit-dikit. Program lain seperti BPJS, mengatasi permasalahan anak sekolah setiap tahun, dan air bersih yang masih kesulitan," tambahnya.
Pernah berpartisipasi sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota, namun gagal saat pemungutan suara. Tak membuat Heru patah arang. Justru kegagalannya membuatnya optimis. Untuk bangkit dari kegagalan itu.
"Kegagalan itu suatu pembelajaran bagi saya. Gagal saya percaya Allah menggariskan seseorang dan harus percaya. Dengan kegagalan saya tau kelemahan saya. Jadi bisa intropeksi diri," terang Heru.
Ia menambahkan. "Nah saya maju saat ini kelemahan atau kegagalan saya harus saya benarkan. Saya optimis. Tapi jangan juga "hantam kromo" maju tapi tetap lihat-lihat juga."
Heru Bambang mengatakan jika memang jalan Sang Maha menggariskannya untuk maju memimpin Balikpapan. Ia menginginkan pasangan yang satu visi.
Selain itu juga memiliki nawacita yang besar. Berupa adzam menduduki jabatan hanya untuk menebar manfaat bagi masyarakat.
"Jangan sampai kedudukan yang diberikan justru bikin susuah masyarakat, mau ketemu saja susuah. Kita belajar sama bu Risma lah, melayani masyarakat pontang panting untuk masyarakat," jelasnya.
Kini Heru Bambang segera menyiapkan langkahnya. Untuk maju di Pilkada 2020 dengan mendaftar ke partai mana saja.
Segendang sepenarian. Ahmad Basir, juga membenarkan. Serakan balihonya di pinggir jalan, sebagi simbol politik. Untuk membuktikan kesiapan dirinya bertarung. Di kancah Pilkada Balikpapan 2020.
Mengusung tagline The Next Balikpapan, Basir berujar. "Apapun yang terjadi, insya Allah, saya akan maju. Pantang mundur. Saya tidak mau mengecewakan orang-orang yang telah mendukung."
Ahmad Basir menyampaikan hal itu. Dalam satu obrolan dengan DiswayKaltim, beberapa waktu lalu. Di Warung Daeng, MT Haryono Dalam.
Penegasan Basir dilontarkan. Ketika menjawab pertanyaan tentang kemungkinan disorongnya istri Ketua DPD NasDem Balikpapan, Rizal Effendi. Yakni ibu Arita.
Ia tak ragu untuk menyatakan maju. Urusan kalah menang, baginya, itu soal waktu. "Kalah menang perkara lain. Yang penting maju dulu membawa visi misi untuk Balikpapan."
Segambreng program telah disiapkan. Di antaranya mengoptimalkan peran RT. Untuk membangun Balikpapan.
"Semua komponen diperlukan. Terutama dari bawah, dimulai dari lingkup RT. Ketua RT nanti dilibatkan," ujar Basir.
Alasannya, kalau konsep yang diusung hanya dari pimpinan. "Bisa jadi malah tidak dibutuhkan di masyarakat. Terutama bagi kalangan bawah. Jadi kita serap keluhan dari bawah, dirumuskan di atas dengan kebijakan."
Omong-omong soal baliho. Ia membenarkan. Digunakan untuk memperkenalkan diri. Apalagi, dalam kancah Piwali. Basir baru mau maju untuk pertama kali.
Berbeda, misalnya. Bila dibandingkan inkubmen Rahmad Mas'ud, Heru Bambang dan Syukri Wahid. Yang ketiganya sudah pernah mencicipi adu strategi di ajang Pilwali. Pemilihan Wali Kota Balikpapan.
Bersambung. (k/bom/sah/rap)