Yaser Arafat. (dok)
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, direct call perlu sentuhan Pemprov Kaltim. Dalam hal ini, gubernur harus turun tangan.
Pemprov, kata Yaser, punya kewenangan menggiring seluruh produk nyandar di Pelabuhan Internasional Kariangau. Untuk diekspor melalui Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Kata dia, dengan terpusat di satu pelabuhan. Akan memudahkan pendataan dan retribusi. Lebih mudah dikontrol. Jika berhasil. Langkah ini disebut bisa mengecilkan potensi kebocoran uang negara.
"Itu kan tinggal masalah harga. Kesepakatan biaya. Harus ada kemudahan di Pelindo. Pengusaha pasti mau," ucapnya.
Soal itu, ia menilai harus ada kata sepakat. Antara pemerintah dan pengusaha. Sehingga meniadakan kesan memaksa. Jika dari segi biaya diuntungkan, pelaku direct call juga tak mau ambil pusing.
Apalagi, sambungnya, mereka tidak akan ribet dengan urusan operasional. "Pengusaha pasti senang, pasti pindah (ke KKT, red). Untuk itu perlu ada formula yang tepat," tegas Yaser.
Selain mencukupi volume komoditas ekspor. Yaser menyebut perlu adanya produk yang menjadi unggulan.
Kebutuhan pasar global juga menuntut produk berkualitas. Hal ini tak kalah pentingnya untuk dipenuhi. Baik dari kualifikasi persyaratan, kualitas, volume juga kuantitas.
"Karena itu banyak yang ke Surabaya, Makassar atau Jakarta. Secara kuantitas turn over-nya nggak ketemu. Kalau ada komoditas yang mencukupi baru bisa," imbuhnya. (eny)
Berita Terkait:
Pemprov Akan Kumpulkan Eksportir, Sementara Bukan Direct Call tapi Indirect