Karhutla Masih Mengancam

Selasa 16-03-2021,11:05 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Badan Meteorologi, Kimiatologi dan Geofisika (BMKG) Berau mengingatkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Meski, tahun ini diprediksi kemarau basah atau masih ada potensi hujan.

Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi mengatakan, prediksi kamarau basah akibat fenomena la nina akan berlangsung hingga Mei 2020. Sementara, puncak kemarau diperkirakan Juni-September, namun tidak akan berlangsung lama. “Melihat cuaca Berau masuk kemarau basah, diperkirakan tidak mengakibatkan kebakaran dalam skala besar. Namun, tetap harus waspada,” katanya kepada Disway Berau, Senin (15/3). Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Askar Husairi mengatakan, meski tidak berpotensi kebakaran besar, pihaknya tetap siaga dengan melakukan pemetaan rawan karhutla dan pendirian posko di tiap kecamatan. Berdasarkan data, terdapat delapan kecamatan rawan karhutla, yakni Kecamatan Talisayan, Tabalar, Sambaliung, Teluk Bayur, Gunung Tabur, Tanjung Batu, Segah dan Kelay. "Paling parah Tanjung Batu, Segah, Sambaliung dan Kelay yang terdapat banyak lahan gambut," bebernya. Terjadinya kebakaran lahan tidak hanya disebabkan cuaca kemarau yang ekstrim. Namun, kata dia, unsur kesengajaan masyarakat membakar hutan untuk membuka lahan perkebunan. Mengantisipasi itu, pihaknya telah menyiapkan program edukasi masyarakat patroli terpadu, serta bersinergi dengan TNI/Polri dalam penanggulangan kebakaran hutan. "Kami berharap, masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Apalagi skala besar-besaran yang berdampak pada kesusakan lingkungan dan kesehatan," pintanya.  *DEW/JUN
Tags :
Kategori :

Terkait