Bulog Kaltimra Pacu Penjualan Produk Komersial

Jumat 12-03-2021,21:53 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Bulog Kaltimra (Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Utara) juga merasakan dampak penurunan penjualan produk komersial sejak pandemi COVID-19. Untuk itu, Bulog memaksimalkan keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) dan penjualan online.

Menurut Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Kalimantan Timur dan Utara, Arrahim K Kanam, bahwa pandemi COVID-19 tak dapat dimungkiri memberikan dampak pada penjualan produk komersil Bulog. Dampak yang dirasakan berupa penurunan permintaan."Paling terasa di akhir tahun, permintaan turun dibanding sebelumnya,” katanya. Awal pandemi, permintaan bahan pokok meningkat seiring bantuan sosial yang diberikan pemerintah. Namun, belanja pemerintah sejak akhir tahun lalu sampai saat ini fokus pada penanggulangan COVID-19 ketimbang bansos. Hal ini membuat permintaan menurun. "Selama pandemi ini kami juga tidak bisa melakukan operasi pasar seperti tahun-tahun sebelumnya. Kalau kami ini kan identik berjualan dalam program pemerintah. Dan ini menjadi tantangan tahun ini," ujarnya saat dijumpai, Kamis (11/3). Selain itu, dampak pandemi juga membuat sebagian RPK yang tersebar di sejumlah titik Kaltim dan Kaltara tidak aktif. "Karena tahun ini, kami juga akan mengoptimalkan dan mengaktifkan kembali dari jumlah RPK yang dimiliki Bulog," terang Arrahim. Total RPK saat ini yang dimiliki Bulog adalah 540. Adapun, stok beras komersil saat ini sekitar 900 ton lebih, tepung terigu 4.162 kilogram, gula 782 ton. Bukan hanya mengaktifkan RPK. Tetapi pihaknya selama pandemi juga memaksimalkan penjualan online melalui market place. "Produk komersil yang dijual saat ini tersedia di Tokopedia. Ini salah satu strategi kami, dimasa pandemi, tidak bisa berjualan langsung, online jadi solusi kami," ucapnya. Selain beras premium, beberapa varian beras lain juga mulai dijual. Seperti beras sehat, Fortivit. Beras yang mengandung vitamin ini diharapkan juga bisa menjadi program pemerintah mengatasi stunting. “Kami juga ada beras kemasan dengan bumbu, yakni beras Briyani, beras untuk nasi kebuli dan nasi goreng mesir. Produk dari pusat ini juga ditarget di wilayah kerja kami,” tutup Arrahim K Kanam. (fey/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait