Keberadaan Satgas Pamtas Diapresiasi, Sampai Bantu Warga Panen Padi

Senin 01-03-2021,13:36 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Keberadaan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infantri (Yonif) 614 Rajapandhita, Kodam VI Mulawarman di kawasan perbatasan RI-Malaysia, sangat dibutuhkan.

Bukan hanya di Pos Komando Taktis Long Bagun, Mahakam Ulu (Mahulu). Tetapi terbagi hingga kawasan perbatasan Mahulu dengan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 614/Rjp berbaur dengan masyarakat di perbatasan. “Tugas pokok TNI menegakkan kedaulatan negara. Mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” jelas Komandan Satgas Pamtas Yonif 614/Rjp di Poskotis Long Bagun, Mayor Inf Indar Irawan kepada Nomorsatukaltim di Ujoh Bilang, Jumat (26/2/2021). Demikian pula dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 614/Rjp Pos Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dipimpin Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan terus bersama masyarakat. Diantaranya, bergotong royong panen padi yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat suku Dayak Kenyah Lepoqke di Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu. “Kegiatan panen padi secara gotong-royong dan serentak oleh masyarakat Desa Apau Ping secara bergantian dari ladang satu ke ladang padi lainnya, bermula pada Senin (22/2/2021) pekan lalu,” jelasnya. Dalam acara panen padi tahun ini agak berbeda, yang mana Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 614/Rjp Pos Apau Ping dipimpin Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Sehingga lebih semarak dan sangat terlihat kebersamaan antara masyarakat dan anggota TNI. Disamping itu, pada panen padi tahun ini was-was oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. “Sehingga dalam kegiatan ini masyarakat secara sadar untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan tetap menjaga jarak pada saat pemanenan,” jelas Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan kepada wartawan. Padi yang dipanen dalam panen raya itu merupakan jenis padi unggul di Desa Apau Ping. Yakni yang biasa terkenal dengan ‘Beras Bahau Hulu’. Mempunyai ciri khas tersendiri, putih bersih dan aroma yang wangi ketika dimasak. Masyarakat didaerah Bahau Hulu umumnya masih menggunakan alat-alat pertanian tradisional untuk memanen padi. Antara lain, Anai-anai (alat pemotong padi), Saung (alat penutup kepala), Ingen ( tas tempat menaruh padi ), dan Tapan (alat untuk memisahkan padi). “Alat-alat itu merupakan alat tradisional khas suku Dayak di Bahau Hulu yang sering digunakan untuk memanen padi,” beber Lettu Inf Iham Syukri Ramadhan. Dia menambahkan, hadirnya prajurit TNI bersama masyarakat, untuk mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat. Terkait dengan hal itu, salah satu warga masyarakat pemilik ladang, Amai Titus, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Satgas Pamtas Yonif 614/Raja Pandhita. Khususnya para prajurit satgas Pamtas di Desa Apau Ping. “TNI antusias dalam membantu dan mendukung kegiatan masyarakat yang bersifat positif ini. Semoga Satgas Pamtas Yonif 614/Raja Panditha tetap sukses dan selalu dicintai masyarakat,” tandasnya.(imy)
Tags :
Kategori :

Terkait