Bank Indonesia Balikpapan Perkuat Kawasan Food Estate

Minggu 21-02-2021,22:36 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Memperkuat program ketahanan pangan khsususnya hortikultura. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan menyerahkan bantuan sumur bor kepada petani di Desa Rintik Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Program tersebut salah satu bagian dari program sosial Bank Indonesia (PSBI). Bantuan sumur bor dalam senilai Rp 480 juta. Bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan air untuk pengairan lahan. "Dan bagian program ketahanan pangan khususnya bawang merah, karena terbatasnya sumber air sebagai dampak kemarau panjang di tahun 2019," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo usai menyerahkan bantuan kepada Kelompok Tani Karya Usaha di Desa Rintik, PPU, pada Rabu (17/2). Desa Rintik belum terjangkau layanan air bersih sehingga memerlukan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Keberadaan sumber air bersih ini, menurutnya, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi bagi 3 (tiga) kelompok tani (poktan) yaitu Poktan Karya Usaha, Poktan Karya Hidayah dan Poktan Karya Jasa, serta warga RT 2 dan RT 3 dengan jumlah sebanyak 495 jiwa. "Bantuan juga dapat dimanfaatkan untuk fasilitas umum seperti sekolah maupun musholla di sekitar lokasi sumur bor dalam," tuturnya. Darmadi berharap, bantuan sumber air bersih ini dapat membantu mencukupi kebutuhan air. Guna mendukung kelancaran program ketahanan pangan khususnya hortikultura. Serta meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat serta kapasitas ekonomi masyarakat. "Harapannya bantuan sumber air bersih ini dapat dirawat dan dikelola dengan baik, sehingga dapat terus mendatangkan manfaat bagi masyarakat di Desa Rintik dan sekitarnya," ujarnya. Kabupaten Penajam Paser Utara dan Tanah Grogot adalah kawasan yang mengembangkan program food estate di Kaltim. Di dua kawasan tersebut ditetapkan dengan luas area lahan seluas 2.500 hektare. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan, bahwa masih ada daerah yang potensi untuk dikembangkan selain kedua daerah tersebut. Yaitu Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Kutai Barat dan Mahakam Ulu. "Beberapa daerah itu memiliki potensi yang besar," saat melaporkan program food estate melalui virtual kepada anggota DPR RI dapil Kaltim, Awang Faroek Ishak yang sedang melakukan reses, baru-baru ini. Dia pun berharap Bendungan Telake dapat selesai sampai 2022 mendatang. "Karena terkendala dengan Bendungan Telake yang belum selesai," tutupnya. (fey/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait