Mengikuti Pelayaran Tongkang Batu Bara (1) : Tegang Berpapasan dengan Kapal Lawan Arah

Minggu 21-02-2021,21:52 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Setelah dua tongkang dari hulu berlalu, Azwar mengembalikan haluan ke tengah. Melalui tikungan sempit itu. Namun, seketika situasi tegang. Sebuah cahaya lampu sorot kedap kedip dari kejauhan di depan. Berpuluh kali Azwar dan kapten coba mengontak melalui radio. Tak ada jawaban. Kedua orang ini sempat dibuat kesal. Ditambah lampu penerangan dari kawasan  industri di bantaran Separi yang membuat silau.

Azwar mengontak tugboat di depannya, yang juga sedang mengarah ke hulu. Namun tugboat tersebut rupanya juga sedang berupaya berkomunikasi dengan tongkang dari lawan arah itu. Juga tak mendapat jawaban.

Dalam kekesalannya, Azwar mempelajari kode yang diberikan di kejauhan. Di depannya itu. Kedap kedip lampu sorot itu perlahan mengarah ke kiri. Berarti Azwar juga harus mengarah ke kiri. Ia meminggirkan tugboat ke kiri sambil tak henti-hentinya melihat keadaan tongkang di belakang.

Ketegangan itu pun berlalu perlahan. Saat itu Lisa sudah berada di pinggiran kiri mahakam. GPS menunjukkan kedalaman sungai 10 meter.

"Apakah masih aman?."

"Aman, 10 meter di GPS itu artinya jarak dari dasar sungai ke lambung kapal. Lambung kapal dan tongkang yang tenggelam sekitar 2-3 meter," jelas Azwar.

Kapal dari lawan arah pun berpapasan. Bersamaan dengan komunikasi radio mulai tersambung. Kapal itu meminta maaf dan mengonfirmasi kendalanya. Radionya sempat mengalami kegagalan. "Komunikasi buruk seperti tadi bahaya sekali. Soalnya ini malam. Kita tidak bisa lihat dia (tongkang dari hulu) dari kejauhan," tukas Azwar. (bersambung/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait