Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Pangdam VI Mulawarman Mayor Jendral TNI Subiyanto, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto melakukan tinjauan Karhutla. (istimewa)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Dua daerah di Kaltim memiliki titik panas terparah. Yaitu Tabang (Kukar) dan Muara Ancalong (Kutim). Daerah tersebut memang lahan gambut.
“Yang menjadi pertanyaan, disana tidak ada pemukiman. Tapi memang ada gambut. Itulah yang dimakan oleh api,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor kepada DiswayKaltim.com, usai melakukan survei lokasi Karhutlah, Rabu (25/9/2019).
Dia menyebut ada beberapa titik api ditemukan. Di Kecamatan Tabang asap masih tebal dengan ketinggian 7 ribu kaki.
“Kami sekitar 6 sampai 7 menit berada di daerah asap pekat. Itu di Tabang. Disitu merupakan lokasi Karhutlah terparah di Kaltim,” jelasnya.
Isran mengaku terus melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanganan Karhutlah.
Saat ditanya mengenai keterlibatan manusia terhadap kebakaran hutan, Isran mengatakan bisa iya dan bisa tidak. Tapi dia pastikan ada keterlibatan oknum manusia. Hanya saja, agak sulit dikatakan kebakaran tersebut penyebabnya manusia jika terjadi di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk.
“Bisa iya, bisa juga tidak. Tapi harus liat lokasinya dulu,” tegasnya.
Banyak kerugian yang terjadi jika hutan terus terbakar. Diantaranya, terganggunya ekosistem, rumah untuk hewan liar akan hilang.
Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto menambahkan, sebanyak 30 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka penyebab Karhutla, dengan 19 laporan polisi. Jumlah tersebut didapat dari beberapa daerah, yaitu, Paser, PPU, Kutim dan Berau.
“Sampai saat ini sudah 30 orang. Ya, jumlah itu jangan sampai bertambah lah,” cetusnya.
Pangdam VI Mulawarman Mayor Jendral TNI Subiyanto menuturkan, saat ini kabut asap tidak lagi menyelimuti kabupaten/kota di Benua Etam. Kabut asap hanya berada di daerah yang terdapat titik api.
“Semua sudah tidak terselimuti kabut asap lagi. Paling yang ada hanya daerah yang masih terbakar. Bandara di Samarinda dan Balikpapan kan sekarang sudah melakukan aktivitas normal. Penerbangan sudah lancar,” tutupnya. (mic/boy)