Dimulai dari ASN

Kamis 04-02-2021,10:00 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus meningkatkan konsumsi beras lokal. Dimulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuannya, untuk mempersempit keran kedatangan beras dari daerah lain.

Menukil data Dinas Pangan Berau, dalam lima tahun terakhir, beras Berau mampu menyanggah rerata sekira 20 ribu ton per tahunnya. Sedangkan konsumsi per tahun dari total penduduk sekira 230 ribu, memerlukan 25-26 ribu ton beras. Sehingga, untuk menutupi kekurangan konsumsi dengan mendatangkan beras dari luar daerah. Kepala Dinas Pangan Berau, Fattah Hidayat mengatakan, meningkatan konsumsi beras lokal dimulai dari ASN. Program ini, sudah berjalan baik dalam setahun terakhir. Dengan harapan, petani di Bumi Batiwakkal semakin bergeliat untuk memproduksi dan memperluas areal tanam. Di tahun 2020, sekira 23 ton beras lokal mampu dikonsumsi. Pihaknya berharap, jumlah konsumsi di 2021 lebih tinggi. Meski belum bisa mengatakan angka pastinya. “Kami tentu inginnya ada peningkatan konsumsi lokal, lumayan bisa ikut membantu para petani kita,” jelasnya kepada Disway Berau, Rabu (3/2). Dia mencontohkan, di Kampung Buyung-Buyung yang sebelumnya hanya memiliki luasan produksi 400 hektare akan diwacanakan menjadi 600 hektare. Akibat persentase konsumsi beras lokal yang kian meningkat. Selain itu, pemerintah juga membantu mensubsidi petani dengan biaya ongkos kirim dan kemasan, serta alat pengukur kadar air agar kualitas lokal lebih unggul. Meskipun beberapa beras lokal masih mengandung kadar air cukup tinggi. “Selain itu, beras kotor akibat proses penjemuran di pinggir jalan lantaran daerah produksi yang minim,” ucapnya. Selama ini, tambahnya, pemasaran di kantor Dinas Pangan. Hal itu, menjadi kendala pemasaran yang lebih luas. Namun, dengan pihaknya tetap menggencarkan sosialisasi tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berharap bisa segera mewujudkan toko pangan nusantara yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau. Meskipun belum ada angka pasti dan skema berkelanjutan. Fattah menjelaskan, toko itu menjadi wadah menggencarkan promosi. Pun dengan sayuran organik lainnya. Apalagi, beras lokal dipastikan tidak memiliki kandungan kimia untuk diputihkan. Hanya mampu bertahan hingga dua bulan kedepan. “Untuk 2021, kami menunggu panen lagi di bulan depan. Kalau tidak ada gagal panen, tentunya stok akan bertambah. Setelah itu, kita beri subsidi untuk ongkos kirim dan kemasan,” ungkapnya.  *RAP/JUN
Tags :
Kategori :

Terkait