Balikpapan Investasi PMDN Terbesar, Bontang PMA  

Jumat 01-01-2021,21:05 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Hingga triwulan III – 2020, realisasi investasi Provinsi Kalimantan Timur Rp 23,15 triliun. Angka tesebut telah melebihi target tahun ini sebesar Rp 21,30 triliun. Dengan demikian surplus atau telah mencapai 108,69%.

Januari hingga September 2020. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 18,64 triliun dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 4,51 triliun. Dengan total proyek sebanyak 2.809 paket dan total tenaga kerja yang terserap sebanyak 19.212 orang. Terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 19.088 orang dan tenaga kerja asing yang sebanyak 124 orang. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Puguh Harjanto mengungkapkan, bahwa triwulan III (Juli - September) 2020 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp 11,07 triliun. Dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp 9,06 Triliun (1.063 proyek) dan realisasi PMA sebesar USD 139,75 juta atau sebesar Rp 2,01 triliun (254 proyek). “Capaian realisasi investasi pada triwulan III 2020 Rp 11,07 triliun mengalami peningkatan sebesar 31,96% dibandingkan triwulan III 2019 yang hanya sebesar Rp 7,53 Triliun,” jelas Puguh Harjanto dalam keterangan release-nya, Rabu (30/12). Realisasi PMDN Triwulan III tahun 2020 mencapai Rp 9,06 triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 1.063. Di mana berdasarkan sebaran lokasinya seluruh kabupaten/kota mendapatkan tambahan realisasi investasi. Dia menyebut, investasi paling besar berada di Kota Balikpapan. Yaitu mencapai Rp 7,56 triliun atau 83,48% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Investasi terbesar kedua sebesar Rp 578,44 miliar atau 6,38% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN di Kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara Kabupaten Kutai Timur menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 251,23 miliar atau 2,77%. Terkait penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kota Balikpapan paling banyak. Yaitu sebanyak 2.532 orang sedangkan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 53 orang. Kemudian disusul Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 570 orang sedangkan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 1 orang, Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 399 orang. Total penyerapan tenaga kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Triwulan III ini sebanyak 4.251 orang. Jika dilihat berdasarkan sektor usaha. Realisasi investasi PMDN pada triwulan III-2020 menunjukkan subsektor konstruksi mengalami penambahan investasi terbesar. Yaitu mencapai Rp 5,67 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 62,55%. Subsektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi berada di urutan kedua kontributor terbesar mencapai Rp 1,83 triliun atau 20,15%. Sedangkan subsektor Tanaman Pangan dan Perkebunan sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 509,48 miliar atau 5,62%. “Secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada triwulan III tahun 2020,” sebut Puguh. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 2.437 orang atau 58,18% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMDN. Kata dia, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 49 orang atau 79,03 dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap. Sektor selanjutnya adalah Pertambangan yang menyerap sebanyak 8 orang atau 12,90% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap. Realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor usaha periode Juli-September 2020. Dari sektor primer di antaranya tanaman pangan dan perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Sementara sektor sekunder. Yaitu industri makanan, industri tekstil, industri kayu dan industri lainnya. Serta sektor lainnya seperti kontruksi, perdagangan dan hotel, restoran. Bontang Investasi PMA Paling Besar Puguh mengatakan realisasi PMA pada triwulan III 2020 mencapai USD 139,75 juta atau sebesar Rp 2,01 triliun. Dengan sebaran yang ada di 10 kabupaten/kota. Kota Bontang memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai USD 55,61 juta atau sebesar Rp 800,79 milliar (39,79% dari total realisasi PMA), terdiri atas 8 proyek PMA. “Kota Balikpapan menjadi kontributor kedua yaitu mencapai USD 28,82 juta atau sebesar Rp 414,95 miliar (20,62%), atas 71 proyek PMA,” ujarnya. Sedangkan Kabupaten Kutai Timur merupakan kontributor ketiga. Yaitu sebesar USD 20,45 juta atau sebesar Rp 294,47 miliar (14,63%), atas 37 proyek PMA. “Persentase kontribusi kabupaten/kota lainnya berkisar 10,13% hingga 0,02%,” imbuhnya. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait