Produsen Mi Berkualitas dari Bengkuring

Rabu 23-12-2020,16:11 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Jika Anda penghobi kuliner berbahan mi, bisa dipastikan mi yang Anda makan salah satunya bermerek Cap Dua Ayam. Milik pengusaha Samarinda. Pabriknya terletak di Jalan Bengkuring.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Industri rumahan ini sudah cukup lama berdiri. Tepatnya sejak 1998 silam. Awal berusaha dulu, sang pemilik, Fredy dan Emy, hanya menyewa satu rumah di Jalan KH Wahid Hasyim, Samarinda. Kini, usahanya sudah maju pesat. Sudah ada 40 karyawan bekerja di sana. Lokasinya pun sudah berbeda. Alias bukan di rumah sewa yang dulu. Saat ini, pabrik olahan mi telur dengan merek dagang Cap Dua Ayam tersebut berada di Jalan Bengkuring. Fredy dan istrinya, pindah dari lokasi sebelumnya ke Bengkuring sejak 2005 lalu. Sejak kecil, bersama pamannya, Fredy belajar berbagai hal. Ia memang senang belajar. Mengobservasi banyak hal. Tujuannya tak lain untuk membuat usahanya lancar. Ia belajar hal-hal tersebut dari keluarganya. "Ini usaha turun-temurun. Masing-masing (wilayah) buka cabang," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/12/2020). Mi olahan Fredy ini didistribusikan ke beberapa kota di Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya di Samarinda, Bontang, Sangatta, Kota Bangun, dan Melak. Dalam sehari, pendistribusian dilakukan tiga waktu. Pagi, siang, dan sore. Pelayanan cepat tanggap menjadi prioritas Fredy. Pelanggannya dari luar Kota Samarinda, biasanya mengambil langsung ke Pasar Segiri. Atau bisa langsung ke pabrik. Pemilihan konsumen juga dilakukan Fredy. Tujuannya agar tidak mematikan pasar jualannya. "Untuk (konsumen) setara distributor, atau pemasar langsung, harganya berbeda. Tapi tetap keuntungan juga pasti didapat sama mereka," ujarnya. Selain pelayanan, kualitas produk juga jadi perhatian Fredy. Dirinya tidak ingin ada produk stok. Fresh from the oven, istilah ini yang memang dilakukan Fredy. Dan memang, pendistribusian produknya selalu fresh. Saat mi selesai dikukus, dikeringkan. Langsung dikemas dan dikirimkan. Mengenai karyawan, disampaikan Fredy beberapa karyawannya berasal dari wilayah di sekitar pabrik. Dirinya ingin, usaha yang ia dirikan bisa bermanfaat bagi orang-orang sekitar. "Mengurangi pengangguran, memberikan manfaat bagi orang lain," jelasnya. Usahanya pun mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Ia menyatakan, usahanya mendapatkan izin resmi. Dan diberikan pendampingan secara langsung oleh Pemkot Samarinda. Pembuktian lainnya, Wali Kota Syaharie Jaang beserta jajarannya pernah mampir ke pabrik Fredy. Mereka melihat langsung olahan mi basah buatannya. Ia juga menegaskan, usahanya kini merupakan panutan bagi pelaku usaha di sektor tersebut. Terkait produksi mi, dalam sehari dirinya bisa memproduksi lebih dari 2 ton. Pangsa pasarnya, berdasarkan perhitungan Fredy, khususnya di Samarinda, mencapai 4 ton dalam sehari. Bisa dibilang dirinya mengambil alih pasar mi basah di Kota Tepian. "Jadi menjanjikan sekali, peluangnya masih tinggi," tambahnya. Untuk produksi, Fredy mengaku tidak kendala apapun. Beberapa bahan baku langsung dikirimkan oleh distributor yang memang sudah bekerjasama dengan dirinya. Lalu kualitas, yang sebelumnya disinggung, juga diperhitungkan Fredy. Agar produknya tidak mengecewakan. Ia membeberkan, mi basah di Kaltim sangat berbeda dengan mi basah di Pulau Jawa. Di Kaltim, mi basah dimasak dengan cara dikukus. Sedangkan di Jawa, dimasak menggunakan minyak. “Soal pilihan, tergantung customer. Ada harga ada kualitas tentunya. Itu yang kita perhatikan," sanggah Fredy. Mengenai keuntungan, dengan permintaan mi basah sebanyak yang ia jelaskan sebelumnya, usaha di sektor ini memiliki peluang tinggi. Lalu, sebagai pengusaha yang sudah bisa dibilang mapan, Fredy pun memberikan masukan untuk pelaku usaha mi basah. Masukan yang ia sampaikan yakni, menjaga kualitas bahan baku. Menjaga kebersihan produk, karena yang dibuat adalah bahan makanan. Lalu yang terakhir, menjaga relasi. "Tiga hal itu saja, sudah jadi acuan untuk mengembangkan usaha," sambatnya. Pria yang juga mengidolakan Dahlan Iskan ini sempat menceritakan kekagumannya dengan mantan menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Dirinya mengakui, sebagai seorang pengusaha, hal-hal yang dilihat olehnya di Dahlan Iskan menjadi inspirasi baginya. Kekagumannya itupun dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari membaca tulisan-tulisan Dahlan di disway.id, lalu bercerita bersama rekannya, hingga menerapkan beberapa prinsip di usahanya. "Sebagai seorang pengusaha, memiliki beberapa gebrakan itu penting. Toh, tujuannya sama-sama ingin maju, menjadi salah satu di antaranya, pasti menyenangkan," pungkasnya. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait