PPU, nomorsatukaltim.com – Ada hal menarik dialami oleh personel BPBD PPU saat sedang melakukan pencarian korban kecelakaan laut pada Senin 14 Desember 2020 lalu. Saat fokus menyisir Teluk Balikpapan untuk mencari korban atas nama Mahmud. Seorang nelayan asal Sungai Parit yang hingga kini belum ditemukan. Tim pencari malah menemukan seekor penyu hijau yang sedang terluka.
"Kami mendapati seekor penyu yang punggungnya luka-luka parah. Kemungkinan karena terkena baling-baling kapal," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila, Rabu, 16 Desember 2020.
Penyu itu tampak kepayahan berenang. Hingga hanya mengapung di permukaan laut saja. Gerakannya tidak selincah penyu pada umumnya. Setelah dicek dan memang ditubuhnya terdapat beberapa luka. Tim lalu mengangkat penyu itu ke perahu.
Setelah ditangani seadanya, dengan meletakkannya di wadah berisi air laut, penyu itu turut menemani tim melakukan pencarian.
Sesampainya tim kembali ke daratan, penyu segera dibawa ke markas BPBD PPU. Untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Kita langsung komunikasikan dengan KPS-PPU (Komunitas Pencinta Satwa PPU) untuk penanganannya," jelasnya.
KPS-PPU ini tak satu dua kali membantu kerja BPBD PPU. Untuk urusan penyelamatan hewan liar. Sudah seperti mitra mereka dalam bekerja. Biasanya dalam upaya penyelamatan satwa buaya, ular dan sebagainya.
Saat ini, penyu itu telah dibawa oleh KPS-PPU untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Diketahui, mereka ini juga konsen terhadap penyu hijau. Yang memang tak sedikit keberadaannya di laut Teluk Balikpapan.
"Jika nanti mereka nilai sudah siap, penyu akan kembali dilepasliarkan ke laut," pungkas Laila. (rsy/ava)