Usulan Berbuah Hasil

Rabu 16-12-2020,10:39 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TARAKAN, DISWAY – Gubernur Kaltara Irianto Lambrie meresmikan gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Borneo Tarakan, Selasa (15/12).

“Peresmian ini dilakukan atas amanah undang-undang. Dimana gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Dari itu, gubernur menerima pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah pusat di daerah, termasuk meresmikan gedung yang didanai APBN,” kata Irianto. Dikatakan, secara menyeluruh pembangunan gedung di UBT dilaksanakan sejak pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo. “Terkait pembangunan lanjutan gedung yang mangkrak di UBT, di awal dari kesempatan saya diundang menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, yang dihadiri para menteri. Termasuk Wakil Presiden saat itu, HM Jusuf Kalla,” ujarnya. “Setidaknya, ada 20 usulan saya pada ratas tersebut. Salah satunya, adalah penyelesaian gedung yang mangkrak di UBT. Sebenarnya, gedung-gedung yang mangkrak ini sulit untuk dilanjutkan. Untuk itu, saya sampaikan pemikiran pada ratas itu, meski mangkrak, pasti ada mekanisme untuk melanjutkannya. Salah satunya, melalui audit BPKP untuk menentukan kelayakan dilanjutkan atau tidak,” lanjut Irianto. Ketika itu, kata Irianto, Presiden langsung memerintahkan BPKP melakukan audit terhadap gedung yang mangkrak di UBT. “Dan, alhamdulillah gedung mangkrak UBT dapat dilanjutkan. Lalu, saat Presiden berkunjung ke Kaltara, beberapa waktu lalu, saya pun meminta agar pembangunan mangkrak ini dipercepat, meskipun pembangunannya bertahap,” ungkapnya. Karena itu, lanjut Irianto, orang pertama yang harus diberi ucapan terima kasih atas terbangunnya gedung FIKes UBT, adalah Presiden Jokowi. “Berdasarkan pengalaman itu, pastinya tidak mudah mendapatkan dana dari pusat. Meski sudah dianggarkan, tetap harus dikawal dan dipantau terus, karena khawatir akan dicoret sewaktu-waktu,” ujarnya. Untuk kepentingan jangka panjang sendiri, Irianto menilai peresmian gedung FIKes UBT, mengindikasikan bahwa upaya Pemprov Kaltara dan pemerintah pusat memajukan bidang kesehatan sangat intens. Ini tentunya akan menunjang pembangunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltara. “Kualitas kehidupan manusia diindikasikan dalam 3 hal. Pertama, unsur kesehatan. Tak hanya sehat jasmani, tapi juga sehat rohani. Sehat penting. Dari itu, diperjuangkan adanya fakultas yang membidangi kesehatan. Kalau soal fakultas kedokteran, akan panjang urusannya. Kecuali pemerintah daerah punya kemampuan keuangan yang sangat bagus. Seperti Fakultas Kedokteran Unmul (Universitas Mulawarman) yang sepenuhnya dibiayai APBD Kaltim. Sekitar Rp 2 triliun,” bebernya. Setelah kesehatan, Pemprov juga mengedepankan pembangunan pendidikan. “Apabila keduanya bagus, maka masyarakat akan meningkat pendapatannya. Inilah yang dikerjakan selama sekitar 8 tahun Kaltara berdiri, dan kita nikmati hasilnya,” tambah Irianto. HMS
Tags :
Kategori :

Terkait