DLH Tetapkan Kelurahan Waru Pilot Projects Bank Sampah

Sabtu 12-12-2020,14:30 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

PPU, nomorsatukaltim.com - Upaya pengendalian sampah rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dilakukan. Salah satu programnya ialah dengan pembentukan bank sampah.

Tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU menargetkan ada 100 unit bank sampah terbentuk. Yang berada di berbagai titik di 54 desa dan kelurahan di daerah berjuluk Benuo Taka ini.

"Ini salah satu inovasi untuk mendorong masyarakat dalam memilah sampah rumah tangganya," kata Kepala DLH PPU Tita Deritayati, 11 Desember 2020. Saat itu dia sedang meresmikan bank sampah pertama di Kecamatan Waru. Tepatnya di Kelurahan Waru. Adanya program ini sebenarnya juga seiring dengan berkurangnya tempat pembuangan sementara (TPS) setempat. Tak sedikit warga yang keberatan dengan adanya TPS di sekitar lingkungan mereka. Selain itu, TPS yang ada di sepanjang jalan milik provinsi juga ditiadakan. Berkenaan dengan estetika. "Tapi sampahnya kan tetap masih ada," ujarnya. Lagipula, pembentukan bank sampah ini juga dipertegas dengan adanya surat edaran bupati. Yang menginstruksikan tiap lurah dan kepala desa untuk berkolaborasi bersama DLH membentuk bank sampah. Sejalan dengan sosialisasi dan edukasi kesadaran masyarakat. Dengan pengurangan tersebut, DLH PPU mendorong masyarakat dapat memilah sampah rumah tangga secara mandiri. Sehingga memudahkan penanganan sampah sekaligus mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Buluminung. Dari jumlah bank sampah yang terbentuk hingga akhir tahun ini sudah memenuhi target. Namun, masih ada sebagian yang kembali tidak aktif. Jadi pihaknya masih berfokus pada pendampingan. "Kesadaran masyarakat itu yang menjadi kuncinya. Partisipasinya," tegas Tita. Maka itu, dia sangat mengapresiasi bank sampah pertama di Kecamatan Waru ini. Tita juga menjadikan bank ini pilot projects. Menjadi percontohan lingkungan lain di sekitarnya. "Langkah cepat yang dilakukan lurahnya, dan disambut antusiasme masyarakat. Saya yakin bank sampah Mandiri Bersama ini bisa memberikan dampak yang luar biasa ke PPU," ucap dia. Lurah Waru, Zulfahmi mengatakan hal ini merupakan langkah yang memang perlu diambil. Pasalnya, semangat masyarakat untuk mengelola sampah sudah terbentuk. Kemauan dan kepeduliannya sudah ada. "Saya memang gercep (gerak cepat). Menggelar sosialisasi dan study banding ke bank sampah yang sudah berjalan di Kelurahan Sungai Parit. Hasilnya, 2 minggu kemudian, bank sampah ini bisa terwujud," urainya. Tahun depan, Fahmi, sapaannya juga memiliki target tersendiri untuk kelurahannya. Terbentuk minimal 5 bank sampah lagi. Kelurahan Waru memiliki 30 RT. Jadi maunya nanti, per 5 RT tersedia satu bank sampah. "Saya yakin bisa. Semoga juga desa lainnya di Waru bisa mengikuti jejak ini," sebut Fahmi. Pasalnya, persoalan sampah di lingkungannya juga krusial. Hanya ada satu TPS saja se-kelurahannya. Otomatis langkah ini bisa menjadi solusi pengendalian sampah di wilayahnya juga. Ketua RT 12, Sutarminah, yang sekaligus menjadi ketua kelompok Bank Sampah Mandiri Bersama meyakini program ini bisa berjalan dengan baik. Apalagi ada dukungan dari pemerintah. "Alhamdulillah ini sudah terbentuk Dan berjalan sesuai dengan keinginan kami. Untuk lingkungan ini tambah bersih, untuk ibu-ibunya warga disini peduli akan lingkungan mau memilah sampah," terang dia. Ditambah, para penabung juga bisa mendapatkan keuntungan. Dalam launchingnya, bank sampah ini sudah memiliki sekira 11 nasabah. Sutarminah beserta anggota lainnya juga rutin mensosialisasikan agar nasabahnya bisa terus bertambah. (rsy)
Tags :
Kategori :

Terkait