Musnahkan Limbah Medis COVID-19 di Insinerator

Selasa 08-12-2020,11:05 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Masa pandemik COVID-19 belum berakhir. Dan, masyarakat pun dituntut harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Salah satunya, dengan menggunakan masker.

Alhasil, volume limbah medis padat khusus yang meliputi masker sekali pakai, sarung tangan bekas, tisu atau kain yang mengandung cairan/droplet hidung dan mulut, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, mengalami peningkatan dan selayaknya diperlakukan seperti limbah B3 infeksius. Pengelolaan limbah B3 infeksius ini, mempunyai alur, limbah yang dihasilkan oleh RSUD Provinsi dari hasil penanganan COVID-19. Terutama alat pelindung diri (APD) dikumpulkan ke dalam plastik kuning dan langsung dimusnahkan di insinerator, dengan pembakaran 8 ribu derajat celcius. Kemudian, limbah B3 infeksius bekas APD dan sisa makanan dari ruang isolasi dipisahkan dan segera dilakukan pembakaran di insinerator. “Kami mengelola limbah hasil pengananan pasien COVID-19, sesuai dengan pedoman yang diterapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk limbah dari hasil penanganan COVID-19, pemusnahannya lebih diutamakan. Misalnya, sampah infeksius dari ruang isolasi terpisah dari sampah infeksius dari ruangan perawatan lain,” beber Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara, Syarifuddin, kemarin. Begitu pula dengan limbah rumah tangga yang dihasilkan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang tanpa gejala (OTG), dipantau oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pemantauan alur pembuangan air limbah aktivitas mandi dan cuci pasien yang telah terinfeksi virus, diketahui sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan limbah cair yang disarankan oleh World Health Organization (WHO). “Kami telah memberikan alternatif dalam mengelola air limbah, supaya dalam kasus COVID-19 ini, air limbah pasien dikelola tersendiri sebelum masuk IPAL (instalasi pengolahan air limbah) permanen,” jelasnya. Limbah B3 yang masuk per Januari hingga September lalu, mengalami peningkatan dengan jumlah 230,285 ton. Lalu, limbah yang dikeluarkan 87,139 ton. Yang tersisa di tempat pembuangan sampah (TPS) 143,148 ton, dan untuk limbah medis sendiri, dengan total 68,32 ton dan langsung dimusnahkan dalam insinerator. HMS/REY
Tags :
Kategori :

Terkait