2 Geng Remaja Bentrok Rebutan Perempuan, Malah Jadi Korban Begal

Jumat 04-12-2020,19:59 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Aksi yang satu ini tak patut dicontoh. Dua kelompok remaja saling memperebutkan seorang gadis remaja yang sama. Bahkan sampai berujung bentrok di kawasan Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Sabtu (28/11/2020) malam. Satu kelompok sudah kalah, namun juga jadi korban pembegalan kelompok lainnya.

Hal itu menimpa AL (14) dan ZK (14). Keduanya menjadi korban perampasan saat kejadian tersebut. Sementara pelakunya adalah MR alias Bali (20) dan IW (21). Dikisahkan,  AL yang terlibat percekcokan dengan remaja laki-laki bernama VN (14), membuat janji pertemuan untuk adu kekuatan. Kedua remaja ini diketahui bersitegang, lantaran memperebutkan seorang gadis remaja yang sama. Melalui aplikasi pesan instan, keduanya bersepakat memilih lokasi duel tangan kosong, tepatnya di kawasan Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang,  Sabtu (28/11/2020). AL tak datang sendirian ke lokasi pertemuan. Da meminta untuk didampingi oleh ZK beserta empat teman mereka yang lainnya. Geng remaja AL menjadi yang pertama tiba di lokasi pertemuan. Selang beberapa menit menunggu, lawannya  pun datang. Namun bukan sendirian, VN datang dengan membawa 15 orang. Tentu situasi itu tak seimbang. Ditambah lagi, dua di antara geng VN terdapat dua orang dewasa, MR alias Bali (20) dan IW (21). Singkat cerita, karena kalah kekuatan, kelompok AL dan ZK berhasil dipukul mundur. Dalam situasi terpojokkan, IW justru mengeluarkan sebilah senjata tajam berupa badik dari pinggulnya. Badik itu kemudian diserahkannya kepada Bali. Awalnya digunakan untuk menakut-nakuti. Namun mengetahui kelompok AL dan ZK yang ketakutan, Bali justru semakin bertingkah. Dia lalu mengancam dan meminta kunci kontak motor Yamaha Aerox warna hitam dengan nopol KT 4258 IQ milik ZK. Karena takut akan terjadi hal buruk pada dirinya. ZK pun menyerahkan kunci tersebut kepada IW, yang kemudian diserahkan kepada Bali. Tak sampai disitu. Salah seorang teman ZK sempat dipukul oleh Iwan, sebelum akhirnya keenam remaja ini dibawa ke sebuah rumah kosong di kawasan Komplek Pergudangan, Jalan Ir Sutami, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. "Nah, di rumah kosong yang disebut pelaku sebagai kos-kosan itu, ponsel 3 teman korban diambil pelaku IW. Setelah itu IW dan Bali pergi. Iwan diduga membawa 2 buah ponsel rampasan, sedangkan Bali membawa motor dan 1 ponsel milik korban," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah, melalui Kanit Jatanras, Ipda Dhovie Eudy. Setelah dibegal oleh geng lawannya itu, ZK, AL, dan keempat temannya itu menuju Polresta Samarinda untuk melaporkan pencurian disertai pemerasan itu. Beruntung masih ada ponsel ZK, yang tidak sampai ikut dirampas oleh Iwan dan Bali. "Kelompok remaja ini kemudian mengabarkan apa yang dialaminya itu ke orang tuanya. Setelah membuat laporan, kami langsung melakukan penyelidikan," ungkapnya. Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil lebih dulu mengamankan dua remaja dari geng dari kelompok VN. Mereka berinisial BS (15), dan RA (14). Dalam pemeriksaan, BS dan RA juga ikut menekan ZK dan kelima korban lainnya. Namun perbuatan itu dilakukan kedua remaja tersebut, karena adanya tekanan dari IW serta Bali. Usai memintai keterangan dua orang itu, polisi mengembalikan BS dan RA ke orang tua mereka untuk selanjutnya dilakukan pembinaan. Agar tidak lagi ikut-ikutan dalam kelompok atau geng yang dapat membuat keduanya kembali berurusan dengan polisi. Singkat cerita, pelaku utama yakni Bali, akhirnya berhasil diendus keberadaannya. Ia kemudian diringkus dari tempat persembunyiannya di Kutai Barat. Ditangkap tanpa perlawanan, Jumat (4/12/2020), ia digelandang ke Mapolresta Samarinda guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut. "Bali sendiri kami tangkap di Kubar bersama dengan motor yang dirampasnya dan juga satu unit ponsel. Sementara pelaku IW, sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan masih dalam pengejaran kami," kunci Dhovie. Disinggung lebih lanjut terkait kondisi para remaja dari dua kelompok pasca kejadian tersebut, Dhovie menerangkan  seluruhnya sudah dalam pengawasan orang tua mereka masing-masing. "Sekarang kita hanya fokus untuk mencari IW lagi. Untuk Bali sudah kita proses," pungkasnya. (aaa/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait