Jangan Anggap Remeh

Selasa 01-12-2020,09:45 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Kontak erat terkonfirmasi dari dokter positif COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, bertambah. Ada dokter dan perawat, yang menjadi klaster baru tenaga kesehatan (Nakes) di Berau.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengungkapkan, dari pengembangan kasus ADK atau Berau-481, didapati kembali 6 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Di mana, 2 di antaranya bekerja di RSUD dr Abdul Rivai, yakni 1 pegawai Dinas Kesehatan Berau dan 1 berasal dari Puskesmas Bugis. Sementara, 2 lainnya adalah kontak serumah pasien terkonfirmasi klaster Nakes. Mereka adalah DED (38) warga Tanjung Redeb, dengan kode Berau-485. RMS (38) warga Teluk Bayur, dengan kode Berau-486. LR (39) warga Teluk Bayur, dengan kode Berau-487. “Berau-486 dan Berau-487 itu suami istri,” katanya. Lanjutnya, RA (44) warga Tanjung Redeb dengan kode Berau-488. MAR (15) warga Sambaliung, dengan kode Berau-489.DKS (42) juga warga Sambaliung, dengan kode Berau-490. “Ada juga keluarga dari ADK yang setelah diswab, dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19,” ungkapnya. Dari 6 orang yang dinyatakan terkonfirmasi, 1 pasien merupakan dokter spesialis yang ikut dalam kegiatan pengobatan gratis di Pulau Maratua, Rabu (18/11) lalu. “Iya ada satu dokter spesialis yang positif COVID-19,” jelasnya. Dengan adanya penambahan kasus ini, pihaknya pun kembali memperluas tracing. Lebih 30 orang yang tercatat sebagai kontak erat dilakukan swab menggunakan alat Test Cepat Molukuler (TCM) RSUD dr Abdul Rivai. “Semuanya kami swab,” ujarnya. Ditegaskannya, klaster Nakes ini terjadi bukan karena prosedur pelayanan pengobatan di rumah sakit. Melainkan, kelalaian dari mereka yang tidak bisa menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. “Ini bukan tertular di rumah sakit ya. Tapi karena ada kontak di luar,” tegasnya. Menurutnya, masih banyak dari nakes yang menganggap remeh virus ini. Bahkan, ada beberapa yang berpandangan bahwa virus itu takut dengan nakes. “Saya ingatkan, nakes itu tidak kebal virus. Jadi harap berhati-hati,” ungkapnya. Dia menegaskan, Dinas Kesehatan telah dilakukan sterilisasi. Bahkan, penyemprotan disinfektan itu dilakukan selama dua hari. “Mulai kemarin (Minggu, 30/11) sudah disemprot,” katanya. Kasus klaster Nakes ini mulai menemukan titik terang. Satu orang diduga menjadi awal penularan virus tersebut. Namun, pihaknya masih merahasiakan identitas orang yang dimaksud. “Besok kami rilis, orang yang kami duga pertama kali terpapar. Untuk sekarang kita sebut saja dia Mr X.,” bebernya. Walaupun tidak termasuk dengan klaster Nakes, Mr X, ini ternyata memiliki kontak dengan seseorang yang masuk dalam klaster Nakes. “Nah ini temuan lagi,” tuturnya. Diceritakannya, ADK mengeluh sakit sebelum kegiatan di Maratua. Indikasi awalnya, bukan COVID-19, melainkan tipes. “Karena yang bersangkutan demam,” jelasnya. Sementara, yang harus menjalani perawatan di ruang isolasi hanya dua orang, karena adanya gejala. Selain dari klaster nakes, pihaknya juga merilis 3 pasien terkonfirmasi COVID-19 lainnya. Dua di antaranya adalah pelaku perjalanan. Dan satu lainnya adalah bagian dari manusia perahu. “Waktu di Rapid Diagnostic Test (RDT) yang bersangkutan itu non-reaktif. Tapi karena kami curiga, pas kami swab, ternyata terkonfirmasi,” katanya. Disebutkannya, Nurhaidi (27) Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina. “Sekarang Dia sudah ditangani oleh RSUD dr Abdul Rivai,” bebernya. Menyikapi adanya klaster Nakes di RSUD dr Abdul Rivai, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso mengatakan, pelayanan tidak akan ditutup. “Tidak ada yang ditutup. Tapi semua nakes yang kontak dengan pasien positif diminta untuk karantina,” katanya. Lanjutnya, saat ini protokol kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai telah diperketat. Jika biasanya, PNS yang tidak menggunakan masker saat bekerja, kali ini itu dilarang. “Sebenarnya, larangan itu sudah diberlakukan sejak awal munculnya COVID-19 di Berau. Tapi masih ada saja yang menaruh masker di dagu,” ujarnya. Ditegaskannya, saat ini pihaknya menggencarkan untuk setiap orang dapat menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta memakai masker saat beraktivitas. “Termasuk saat istirahat,” tandasnya. */fst/app
Tags :
Kategori :

Terkait