Metro TV-Kompas TV Apa Bedanya ?

Jumat 27-11-2020,10:34 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

SALAH satu tahapan kampanye yang dinantikan para pemilih, adalah debat kandidat. Ini menjadi salah satu penilaian bagi para calon bupati dan wakil bupati yang akan memimpin di Kabupaten Berau satu periode ke depan.

Daerah lainnya di Indonesia, sudah bergantian melaksanakan debat, baik antar kandidat maupun kandidat yang hanya seorang diri.  Paslon lainnya tidak hadir ditempat acara, ketika acara akan dimulai. Sehingga, hanya ada sepasang calon yang berhadapan dengan panelis dari berbagai kalangan dan akademisi. Acaranya berlangsung di salah satu stasiun televisi yang memiliki jangkauan luas. Lima tahun lalu, debat tak memanfaatkan jaringan televisi. Tatap muka langsung dihadiri masing-masing pendukung. Jumlahnya lumayan banyak digelar di salah satu hotel saat itu. Pandemik, dan untuk menghindari bergerombolnya banyak orang. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih stasiun televisi yang ada di Jakarta. Awalnya, dipilihlah Metero TV. Dan, diawal-awal tidak jadi bahan debat. Mengapa di tempat itu. Belakangan, ada tayangan dari salah satu paslon yang menampilkan kegiatan kampanye di lapangan. Muncullah ucapan ‘miring’ seolah-olah Metro TV pada posisi tidak netral, selaku penyelenggara debat. Tudingan tidak netral itu, justru dianggap aneh. Mengapa? Metro TV hanya menentukan tempat dengan segala peralatan serta jangkauan siarannya. Sedangkan, terkait hal teknis seperti panelis maupun moderator semua menjadi wilayah kewenangan KPU. Ada yang protes dan KPU memenuhi protes itu. Kemudian dilakukan penjajakan dengan stasiun televisi lainnya. Yang sama-sama sering menampilkan debat pilkada. Pilihan itu (karena dianggap netral) pada stasiun televisi milik Kompas Group. Yakni, Kompas TV. Baca Juga: BLT dan UMKM Itu Program Pusat Proses perpindahan ini, tak ada yang merasa keberatan. Termasuk Paslon. Yang repot ketika itu, apabila KPU sudah meneken MoU dengan Metro TV, lalu dibatalkan. Itulah bisa muncul masalah. Nampaknya belum ada pembicaraan sedetail itu.  Sehingga permindahan bisa berlangsung cepat. Bagi Paslon Nomor 01, tak mempermasalahkan. Anatara Metro TV dan Kompas TV. Tak ada bedanya. Lama dan jumlah debat sudah ditentukan KPU. Dalam studio nanti, menjadi kewenangan Kompas TV yang mengatur segalanya. Sekarang yang diperlukan kesiapan saja. Semua punya pengalaman tampil di depan publik. Sebagai anggota PKK, sebagai mantan anggota DPRD, yang pernah bertahun-tahun jadi guru dan ketua PKK. Tampil di publik dengan  judul ‘Debat Kandidat’, ini perlu pengalaman, siasat dan kecerdasan. Dan, ribuan pasang mata di Kabupaten Berau akan menyaksikan proses itu dengan saksama. Bagaimana penguasaan dan penyampaian program, serta bagaimana menjawab pertanyaan panelis. Itu yang terpenting. Jadi, di Metro TV maupun kompas TV, tak ada bedanya. *
Tags :
Kategori :

Terkait