Satgas Sambangi PT SIS BMO

Kamis 26-11-2020,10:35 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Satuan Gugus Satgas (Satgas) COVID-19 Berau melakukan penelusuran awal mula timbulnya klaster SIS BMO. Penelusuran itu dilakukan dengan menyambangi workshop dan mes karyawan PT SIS BMO, Rabu (25/11).

Kegiatan dipimpin Wakil Ketua Satgas COVID-19 Berau, Iramsyah. Dikatakannya, kunjungan merupakan investigasi dan evaluasi lapangan dan tindak lanjut rapat yang dilaksanakan Selasa (17/11) lalu. “Kami datang untuk mengetahui kronologis penyebaran virus dari Klaster SIS BMO,” ujarnya kepada Disway Berau, kemarin. Kedatangan pihaknya pun untuk melihat secara langsung prilaku atau tindakan manajemen PT SIS terhadap karyawan yang terkonfirmasi COVID-19. Dan menurutnya, perusahaan telah maksimal dalam melakukan penanganan. “Alhamdulillah mereka bertanggung jawab atas karyawannya,” katanya. Lanjutnya, menemukan beberapa indikasi yang diduga sebagai tempat penularan virus tersebut. Yakni, tempat ibadah, tempat istirahat, ruang nonton TV dan finger print. “Karena penyebaran virus ini melalui droplate, maka finger print bisa dicurigai juga sebagai media penularan,” ungkapnya. Iramsyah menjelaskan, perusahaan telah diminta untuk melakukan sterilisasi lokasi yang terindikasi sebagai media atau tempat penularan COVID-19. Dan ada beberapa tempat juga yang diminta untuk tidak digunakan terlebih dahulu. Baca juga: PT SIS Lakukan Penyemprotan Disinfektan “Terutama tempat nonton TV. Perusahaan sudah berkomitmen untuk menutup lokasi tersebut,” tegasnya. Pihaknya pun meminta agar yang terjadi pada klaster SIS ini adalah yang terakhir. Perusahaan pun telah berjanji akan berupaya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan penyebaran COVID-19. “Perusahaan pun telah mengatakan kalau setiap pekerja yang berada di mes, tidak diperkenankan untuk keluar lokasi. Begitu pula yang baru pulang cuti. Karyawan yang pulang cuti pun tidak diperkenankan masuk area tambang sebelum mengantongi hasil swab negatif,” bebernya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menduga, penyebaran virus terjadi saat jam istirahat. Di mana, karyawan yang istirahat berada di satu tempat yang sama. “Tadi kami meninjau workshop-nya. Dan memang ada beberapa tempat yang berpotensi untuk terjadinya penyebaran virus,” jelasnya. Lanjutnya, di mes karyawan pun yang menjadi sorotan adalah lokasi menonton TV. Menurutnya, tempat itu adalah lokasi yang paling strategis. Dirinya pun berpandangan bahwa saat menonton siaran TV, para karyawan tidak menerapkan protokol kesehatan. “Apalagi waktu itu ada siaran pertandingan bola. Mungkin mereka nonton sambil ngopi bareng menggunakan sedikit gelas dan merokok. Jadi tidak ada yang pakai masker,” bebernya. Berdasarkan penelusurannya, karyawan yang pertama terkonfirmasi itu bisa jadi bukan orang pertama yang terpapar. Bisa jadi, karyawan itu pun tertular oleh rekannya.“Yah masih ada kemungkinan itu,” katanya. Project Manajer PT SIS BMO, Salihi Lameru mengatakan, kunjungan satgas COVID-19 adalah bagian yang paling ditunggu. Di mana, dengan kedatangan tim, bisa membuat pihaknya terus berbenah. “Jadi apa yang kurang atau apa yang menjadi perhatian satgas akan kami evaluasi,” tegasnya. Salah satu yang akan dievaluasinya adalah tempat menonton TV. Pihaknya, telah membuat larangan kepada karyawan untuk berkerumun menonton TV.  Bahkan, pihaknya pun telah menonaktifkan semua saluran TV di mes karyawan. “Untuk musala, tempat istirahat pun telah kami evaluasi dengan membuat titik atau jarak aman untuk istirahat,” ujarnya. “Setiap karyawan akan diawasi langsung oleh departemen safety. Dan yang melanggar akan mendapatkan sanksi,” pungkasnya. */fst/app
Tags :
Kategori :

Terkait