Belum Tercapai

Selasa 24-11-2020,09:44 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Sudah tiga kali pemilihan, baik bupati, gubernur dan presiden, target Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau, terhadap partisipasi pemilih belum juga tercapai. Yakni 77,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Guna meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Berau pun gencar sosialisasi menyambut pemilihan bupati atau kepala daerah serentak tahun 2020.  Tidak tercapainya target partisipasi pemilih, diakui Komisioner KPU Berau Saharuddin, dalam 3 penyelenggaraan pemilu terakhir. Target partisipasi pun sama persentasenya dalam tiga pemilihan tersebut, termasuk di tahun ini. “Hanya Pilpres 2019 yang mendekati target. Sementara Pilbup 2015 dan Pilgub 2018 jauh dari target,” jelasnya, Senin (23/11). Pada Pilbup 2015, partisipasi pemilih hanya 57,74 persen dari total DPT 152.363 orang, kemudian pada Pilgub 2018 partisipasi jauh dari target, yakni hanya 52,18 persen dari DPT 146.389 orang. Pilpres 2019 lalu, target partisipasi masyarakat meningkat dari Pilgub 2018, yakni 76 persen. Di pilkada pada 9 Desember mendatang, pihaknya akan memaksimalkan berbagai cara dan upaya agar target 77,5 persen pemilih dapat tercapai. Ada beberapa hal yang menyebabkan partisipasi pemilih tidak pernah menyentuh target. Di antaranya, masyarakat yang bersikap apatis atau acuh tak acuh terhadap pentingnya memilih pemimpin. Ada juga masyarakat yang memandang pemilu tidak penting dan tidak memberikan apapun. “Kemudian yang paling banyak ditemui adalah masyarakat yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini yang menjadi tantangan tidak hanya bagi KPU, melainkan bagi semua elemen masyarakat,” tuturnya. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, pihaknya telah melakukan beberapa cara. Di antaranya dengan melakukan pendidikan politik kepada masyarakat melalui perpanjangan tangan KPU di tiap wilayah, baik PPK, maupun PPS. Selain itu, juga meningkatkan kesadaran pemilih dengan melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah. baik yang ada di lingkungan perkotaan, maupun wilayah pesisir hingga pedalaman. “Kami juga menggunakan media seperti televisi, media cetak dan online, hingga media sosial lain milik KPU untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan harapan, timbul kesadaran dan menyalurkan hak pilihnya nanti,” jelasnya. Meskipun Pilkada dilaksanakan dalam masa Pandemik COVID-19, pihaknya menegaskan, peserta yang datang ke TPS dipastikan tidak akan tertular dari COVID-19. Pasalnya, telah menyiapkan sejumlah tahapan bagi peserta yang datang menyalurkan hak pilihnya ke TPS pada 9 Desember mendatang. Di antaranya mensterilkan area pemilihan sebelum maupun sesudah proses pemungutan suara dan penghitungan suara. Setiap TPS, hanya dibatasi 500 pemilih. Peserta pemilih yang datang jaraknya diatur, dilarang bersalaman kepada petugas, selesai mencoblos tidak lagi mencelupkan jari ke dalam tinta, melainkan tintanya diteteskan oleh petugas. Masing-masing TPS juga disediakan perlengkapan pencuci tangan portable. Jika ada pemilih yang memiliki suhu badan di atas 37,3 derajat celcius, akan mencoblos di bilik suara khusus, namun masih di lingkungan TPS. Petugas KPPS juga akan mengenakan masker saat bertugas. “Jadi jangan takut datang ke TPS. Insya Allah aman dari COVID-19. Dari rumah pemilih juga diharapkan menggunakan masker,” katanya. Dalam sosialisasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat baik dari ormas, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, hingga tokoh perempuan yang ada di Kabupaten Berau itu, pihaknya meminta dukungan agar bersama-sama meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada mendatang. “Karena meningkatkan partisipasi pemilih ini merupakan kewajiban semua pihak. Tentu kami berharap peran mereka dapat meningkatkan partisipasi pemilih,” tandasnya. */ZZA/APP
Tags :
Kategori :

Terkait