Suhu Coffee; Solusi Melepas Kepenatan

Coffee shop bisa menjadi salah satu solusi. Melepas penat atau sembari bersantai menyelesaikan pekerjaan. Tawaran ini coba diberikan Suhu Coffee.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Dengan konsep minimalis, sofa yang nyaman, dengan beberapa kursi yang langsung menghadap bar. Sehingga pengunjung yang datang bisa melihat proses penyajian kopi. Tembok yang dihiasi dengan huruf timbul yang membentuk sebuah kalimat penyemangat. Itulah yang tergambar ketika memasuki ruangan indoor Suhu Coffee. Yogi Prasetyo, pemilik Suhu Coffee menuturkan, memberanikan diri untuk investasi di usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Khususnya coffee shop. Membuka usaha sendiri merupakan langkah tepat yang ia ambil tahun lalu. Tepat November ini 1 tahun suhu coffee berdiri. “Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi yang lain dan menggerakkan roda perekonomian lewat bidang usaha tentu menjadi sebuah kesenangan tersendiri,” ucapnya. Menurutnya, strategi marketing untuk terus tumbuh merupakan salah satu yang menjadi poin penting. Bagaimana untuk terus berproses dari awal dengan segala lika-liku dan rintangan yang ada. “Kita coba mengeluarkan sesuatu yang baru dan menikmati prosesnya, ibarat bayi masih harus melalui proses demi proses untuk terus tumbuh ke depannya,” ujarnya. Yogi menilai, bisnis kopi merupakan prospek jangka panjang. Salah satunya bisa dilihat dari kegemaran generasi milenial yang suka bersosialisasi, nongkrong, dan mencari suatu tempat untuk bersantai.  Tentu saja coffee shop menjadi salah satu pilihan. “Mungkin juga orang sudah bosan atau jenuh untuk ke mal, oleh sebabnya sebagian orang mencari tempat di mana ia nyaman untuk komunikasi dan diskusi,” lanjutnya. Selain itu, ia mengatakan, tidak hanya generasi milenial saja. Namun pekerja kantoran juga mencari tempat di mana bisa bersantai. Sambil tetap membahas atau mengerjakan sesuatu yang masih berkaitan dengan urusan kantornya. “Coffee shop menjawab hal itu,” ungkapnya. Selama satu tahun Suhu Coffee berdiri, Yogi menuturkan, segmentasi pasar yang terbentuk ialah kalangan menengah. Dengan rentang usia 20-30 tahun. Kendala yang dihadapi pun beragam, namun ia melanjutkan, “Kendala teknis dan hal-hal yang perlu dipikirkan secara tepat solusinya justru membuat satu dan lain hal menjadi pelajaran penting ke depannya, agar cepat untuk menentukan strategi dan beradaptasi,” tutupnya. (ers/eny)