Polda Buru 2 Akun

Sabtu 21-11-2020,10:41 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kaltara, terus melakukan patroli cyber selama tahapan Pemilihan Kepada Daerah (Pilakada) Serentak 2020.

Itu dilakukan agar tidak ada informasi bohong dan ujaran kebencian beredar di media sosial (Medsos). Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltara, Kombes Thomas Panji Susbandaru melalui PS Panit Cyber Ipda Yaswar, menyebut selama tahapan pilkada, pihaknya menemukan adanya informasi yang berbau berita bohong dan ujaran kebencian. “Karena masuk dalam Operasi Mantap Praja, jika ada ditemukan diarahkan ke Bawaslu terlebih dahulu. Kemudian, jika rekomendasi bukan bagian dari pelanggaran pilkada, maka dilimpahkan ke Cyber Polda,” ujar Yaswar, Jumat (19/11). Namun selama tahapan pilkada berjalan, ia menyebut pihaknya sudah menerima 2 limpahan berkas perkara dari Bawaslu. Karena tidak masuk sebagai pelanggaran pilkada, namun masuk sebagai pelanggaran informasi dan transaksi elektronik (ITE). Dua kasus tersebut, bahkan sedang dalam proses. Untuk menemukan pemilik dua akun media sosial yang diduga melakukan pelanggaran Undang-Undang ITE, Yaswar menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan penyelidikan dan investigasi. Sebab, dua akun tersebut, merupakan akun fake atau akun palsu. “Mereka akun anonim atau bodong. Sehingga, proses invetigasi membuhkan waktu. Kami berkoordinasi dengan Bareskrim Polri, untuk pemeriksaan akun bodong ini. Dan, yang menggunakan akun itu, tidak berada di Kalimantan. Karena masih penyelidikan sehingga kami membutuhkan waktu,” ungkapnya. Dia juga menambahkan, hasil patroli medsos yang dilakukan Polda Kaltara, banyak diketahui akun yang menyebarkan informasi palsu, merupakan akun palsu dan bukan sebagai akun resmi milik paslon yang terdaftar di KPU. Sebab, jika pelakunya merupakan akun resmi, maka kasus tersebut akan ditangani Bawaslu melalui pintu temuan. “Itu yang dikorfirmasi. Akun resmi yang terdaftar di KPU isinya ajakan memilih dan memaparkan visi misi. Itu saja. Justru akun tidak resmi ramai dari luar Kaltara, hasil deteksi dari kepolisian. Mereka bermain di luar mendapat orderan untuk membuat sesuatu di medsos di wilayah kita. Yang sangat tidak baik bagi ketenangan dan kedamaian masyarakt Kaltara di tengah pilkada,” jelasnya. */ZUH/REY
Tags :
Kategori :

Terkait