Samarinda, nomorsatukaltim.com - Meski di tengah pandemi COVID-19, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda tetap mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Pada Rabu (18/11) Pagi, IAIN Samarinda mengadakan wisuda Sarjana (S1) XXXIII dan Magister (S2) IX. Kegiatan ini diadakan secara tatap muka atau offline dan daring.
Acara ini digelar secara meriah. Namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Wisuda ini diselenggarakan di Auditorium Kampus 2 IAIN Samarinda yang berlokasi di Jalan H. A. M. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.
Berdasarkan pantauan media ini, pelaksanaan kegiatan tersebut sangat memperhatikan protokol kesehatan. Seperti duduk berjarak, mengunakan masker dan setiap peserta wisuda wajib mencuci tangan sebelum memasuki gedung.
Sebanyak 441 mahasiswa diwisuda dan mengucapkan ikrar menjadi lulusan S1 dan S2. Pembagiannya, terdiri dari 338 orang wisudawan S1 dan tiga orang wisudawan S2. Adapun wisudawan yang mengikuti acara ini secara virtual sebanyak 20 orang.
Rektor IAIN Samarinda, Prof. Dr. Muhammad Ilyasin, M.Pd menjelaskan, wisuda dilaksanakan secara offline setelah panitia mendapatkan rekomendasi dari Tim Satgas COVID-19 Kaltim. “Tentunya sudah sesuai dengan prosedur dari Tim Satgas,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, belajar dari pelaksanaan wisuda sebelumnya yang digelar secara virtual dan drive thru, banyak wisudawan yang kurang puas.
Pasalnya, sebagian wisudawan tidak bisa menikmati secara langsung kenyamanan dan keindahan kampus. Maka dari itu, pihaknya membuat wisuda offline untuk para wisudawan.
“Momentum wisuda merupakan puncak dari proses pendidikan di perguruan tinggi. Akan tetapi bukanlah segala-galanya. Dalam konteks belajar sepanjang hayat. Sebab manusia adalah makhluk pembelajar yang tidak pernah mengenal kata berhenti,” tutup dia.
Sementara itu, wisudawan terbaik IAIN Samarinda yang berasal dari Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), Eka Yulistiyani Rohmah, menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dari dosen dan staf IAIN Samarinda.
“Saya merasa senang dapat membuktikan kepada orang tua atas perjuangan menuntut ilmu di kampus IAIN. Kami berharap adanya iklim persaingan di realita sosial yang sehat,” pungkasnya. (adv/top/qn)