Tengok Canggihnya Loket Sabu di Samarinda, Pakai CCTV Juga

Sabtu 07-11-2020,10:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Sistem peredaran narkoba jenis sabu di Samarinda kian canggih. Pengawasannya kian ketat. Pun dilengkapi kamera pengawas. Sudah seperti “markas besar”.

nomorsatukaltim.com - Tengok saja hasil penggerebekan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda, Jumat (6/11/2020) sore lalu. Kawasan Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang itu terbagi jadi empat ring.

Ring empat merupakan Jalan Pemuda. Maju seratus meter, sudah masuk ring ketiga. Beranjak ke Jalan DI Panjaitan, merupakan ring kedua. Dan masuk ke gang sempit, adalah ring satu.

Tak hanya itu. Di sekitarnya juga dipasang kamera pengawas (CCTV), yang terhubung dengan monitor di loket sabu. Tujuannya, agar dapat langsung kabur jika petugas datang berkunjung. Hanya itu? Tentu tidak. Dibuat pula pintu dan lorong khusus yang didesain untuk melarikan diri.

Tapi, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya ya jatuh juga. Ini lah yang menimpa M (27) dan A (40). Dua penjaga loket sabu yang diringkus BNNK Samarinda, Jumat (6/11/2020) pukul 16.00 Wita.

M merupakan warga setempat, sedangkan A adalah warga Jalan AM Sangaji, Kecamatan Sungai Pinang. Keduanya berhasil diciduk petugas meski sempat berupaya melarikan diri. AKBP Halomoan Tampubolon, Kepala BNNK Samarinda mengemukakan kronologi penangkapan yang dilakukan jajarannya terhadap kedua tersangka.

Berangkat dari informasi warga yang resah dengan aktivitas transaksi narkoba di kawasan itu, petugas BNNK Samarinda kemudian menuju lokasi.

"Lokasi penangkapan ini dikenal sebagai ‘Pulau Indah’. Di tempat ini memang sering kita lakukan pengungkapan. Dan dikenal sebagai kawasan sarangnya narkoba," ungkapnya usai melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka, Jumat (6/11/2020).

Bagaimana para petugas melewati seluruh “pertahanan” pelaku? Diceritakan Tampubolon, petugas berhasil menyabotase alat pemantau yang digunakan pelaku. Setibanya di sebuah rumah yang diubah menjadi loket sabu itu, petugas langsung melakukan penggerebekan.

Mengetahui petugas ada di depan mata, kedua tersangka langsung berusaha kabur. Dengan melalui pintu dan lorong yang telah didesain untuk melarikan diri. Namun hal itu segera digagalkan petugas BNNK Samarinda.

"Pastinya, yang namanya penjahat kalau ada lihat kami, mereka berusaha kabur. Tadi tersangka A ini sempat bersembunyi. Sedang M berusaha kabur melalui pintu atau jalur yang sudah mereka desain," jelasnya.

"Meski begitu, mereka berdua ini berhasil kita tangkap. Kemudian kita lakukan penggeledahan," sambungnya.

Dari hasil penggeladahan, BNNK Samarinda berhasil menyita sebanyak 70 poket sabu siap edar, seberat 16,50 gram bruto. Dalam melakukan penggeledahan ini, pihaknya mendapatkan bantuan Anjing K-9 milik BNN Provinsi Kaltim.

"Jadi motifnya selalu sama setiap kita lakukan tindakan. Di loket mereka itu terdapat jalur tikus tempat mereka melarikan diri," ucapnya. Setelah mengamankan sejumlah barang bukti, petugas menggelandang pelaku ke Kantor BNNK Samarinda di Jalan Anggur, Kecamatan Samarinda Ulu guna penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, tersangka A kepada media ini mengaku baru sebulan bekerja sebagai penjaga loket. Per harinya digaji oleh si bandar sabu berinisial B, senilai Rp 200 ribu.

"Saya baru-baru saja jaga loket di situ, untuk pemiliknya saya jarang ketemu. Dia enggak pernah datang ke lokasi loket. Kerja jaga loketnya pakai shift, delapan jam kerja digaji Rp 200 ribu per harinya," singkat A.

Lanjut Tampubolon, dari hasil pengungkapan kasus tersebut, selain mengamankan barang bukti 70 poket sabu, Petugas BNNK Samarinda juga mengamankan CCTV dan layar monitor, serta sejumlah ponsel yang digunakan untuk berkomunikasi.

"Ada juga alat hisap sabu. Sementara untuk per poketnya ini dijual seharga Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu," kata Tampubolon.

Kini petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Terkait ada nama lain dalam peredaran sabu ini, pihaknya masih harus mendalaminya lagi. Pengungkapan ini, disebutnya, bisa jadi merupakan satu sindikat dengan para pelaku yang sudah ditindak BNNK Samarinda sebelumnya.

"Kita baru sampai ini, jadi belum dapat keterangannya lagi. Untuk sementara barang ini kita dapatkan dari mereka. Kalau ada nama lainnya kita segera lakukan pengejaran," demikian Tampubolon. (aaa/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait