Air Bersih Kurang, Kabupaten Mahulu Butuh PDAM

Selasa 20-10-2020,01:08 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Membangun sarana prasarana air bersih, tak semudah membalik telapak tangan. Sepertinya begitu yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Pengelolaannya, juga pasti perlu biaya cukup besar. Bagaimana dengan pusat air bersih di Ibu kota Mahulu, Ujoh Bilang. Saat ini belum bisa dikatakan aman. Karena tak semua masyarakat Ujoh Bilang menikmati air bersih. “Belum ada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun penunjukan lokasi tempat berdirinya Water Treatment Plan (WTP) atau areal penjernihan air, sudah ada,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Mahulu Yohanes Andy Abeh, baru-baru ini kepada Disway Kaltim di Ujoh Bilang. Saat ini DPU Mahulu sedang melengkapi dokumen Readiness Criteria. Sebagai kelengkapan administrasi yang diperlukan oleh pusat. DPU juga masih mengkaji analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). “Karena itu sebagai salah satu syarat untuk meminta bantuan ke pemerintah pusat. Amdal WTP sudah presentasi dan sosialisasi,” bebernya. Saat ini pusat air bersih di Ujoh Bilang memang belum dialiri PDAM. Kini pemerintah melakukan pengembangan. Mempersiapkan suplai air bersih kampung atau Sistem Penyebaran Air Minum (SPAM). “Sekarang hanya ada SPAM Ujoh Bilang. Kapasitasnya 5 liter per detik. Belum bisa mengakomodir jumlah penduduk ibu kota Mahulu. Karena 1 liter per detik hanya bisa melayani 80 sambungan saja,” papar Andy Abeh. Melihat kondisi itu, DPU Mahulu masih konsentrasi pada jaringan distribusi. Sebenarnya untuk proses pelayanan air bersih dari SPAM Ujoh Bilang sudah siap sejak tahun lalu. “Menunggu jaringannya. Karena jaringan yang lama merupakan master plan WTP dan belum bisa digunakan. Sudah terlalu lama dibangun, sekarang banyak kebocoran,” urainya. Yang diutamakan adalah distribusi air bersih Kampung Ujoh Bilang. Optimistis, dalam tahun ini distribusi tersebut sudah sampai di RT 11 Ujoh Bilang. “Namun jika itu dijalankan, DPU Mahulu tidak sanggup menangani. Saya mendorong untuk segera dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) air minum Mahulu,” tegasnya. Dengan berdirinya UPT, maka akan menjadi cikal bakal berdirinya PDAM di Ujoh Bilang. Tingkatannya, dari UPT menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Setelah BLUD bisa menjadi Perusahaan Daerah (Perusda) air minum. “Sehingga nantinya kapasitas bisa menjadi 255 liter per detik,” ucapnya. Lokasi penunjukan areal pembangunan PDAM Ujoh Bilang diketahui di kawasan Tikah. Biayanya ditaksir mencapai Rp 400 miliar. (imy/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait