Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Punggawa Persiba Balikpapan Septinus Alua enggan memikirkan soal kompetisi. Menurutnya situasi saat ini tidak perlu menjadi beban pemain. Dirinya pun enggan memikirkan kejelasan kompetisi. Hanya menjalankan kewajiban sebagai pemain. Latihan dan menjalani instruksi dari manajemen.
"Kita ini kan pemain tugasnya latihan dan fokus. Masalah lanjut atau tidak kan ada yang mengurus. Ada pengurus juga. Tetap kita konsentrasi saja latihan," ujar Alua.
Alua pun mengakui saat ini perkembangan tim cukup baik. Sejak dikumpulkan awal September lalu kekompakan tim sudah cukup baik. Tinggal menunggu pertandingan saja. Dia juga sangat berharap ada kejelasan kompetisi.
Apalagi musim ini merupakan debut perdana Alua usai menjalani sanksi. Pada pembukaan melawan Kalteng Putra Maret lalu, Alua terpaksa absen. Lantaran masih menjalani sanksi dari komdis PSSI. Alua sebelumnya dihukum lantaran diduga memukul wasit saat Persiba bertandang melawan Persatu Tuban pada Liga 2 2019 lalu.
Jika dihitung sejak Oktober 2019, maka setahun sudah Alua tak merasakan kompetisi. Waktu yang cukup lama bagi pesepakbola absen dari kompetisi.
"Teman-teman sudah baik. Organisasi permainan sudah sangat baik teman-teman sudah kompak. Semoga ada kabar baik lagi lah untuk kompetisi," tambah mantan pemain Persija Jakarta itu.
Di sisi lain Alua merasa tertantang dengan persaingan tim. Terutama di lini tengah. Bryan Cesar, Yusuf Efendi, Andre Dio, Nevy Dwaramaury, Riza Zidane, Adam Maulana, hingga Mei Handoko menjadi pesaing Alua.
"Memang bertumpuk sekali di lini tengah. Kita harus siap dalam kondisi apapun. Kita harus saling mempercayai satu sama lain. Karena target manajemen ke Liga 1," tegasnya. (fdl/ava)