RTH Masih Kurang, DLH Target Lubang Eks Tambang

Selasa 06-10-2020,20:35 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Tepian masih minim. Hanya lima persen dari luasan kota itu. Padahal dalam aturan, RTH harus sebesar 30 persen.

“Tempat kita kan memang kurang. Hanya lima persen. Jadi, beberapa waktu terakhir kami komunikasi dengan provinsi Kaltim untuk memanfaatkan lahan mereka untuk RTH,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani, Selasa (6/10/2020).

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan 30 persen tadi, dia mengusulkan lubang bekas tambang. Karena, banyak lubang pasca tambang di Kota Tepian. Namun, sebelum diberikan kepada DLH tempat bekas pengerukan emas hitam itu harus direklamasi terlebih dahulu.

Agar tidak meninggalkan tanggung jawab perusahaan penambang. “Tidak langsung kami ambil dong. Pasti kita minta pertanggung jawaban perusahaan dulu lah. Kalau sudah selesai direklamasi, barulah kita kelola lubang tersebut menjadi RTH,” tegasnya.

Namun pastinya, RTH ini akan akan dikebut oleh DLH. Pasalnya, masih sangat minim. Sementara, pertumbuhan masyarakat sangat pesat. Untuk sementara, DLH akan memanfaatkan aset daerah berupa tanah milik Pemerintah Kota (Pemkot) untuk dijadikan lokasi RTH.

Sayangnya, penggunaan aset Pemkot itu harus menunggu surat keputusan (SK) dari Badan Pengelolahan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda. “Kita tidak bisa sembarangan. Harus ada SK dari bagian aset di BPKAD. Gak ada SK itu, kita tidak bisa kelola,” terangnya.

Dia pun sangat bersyukur kalau taman milik perumahan mau dijadikan tempat free publik. Tapi pastinya, masyarakat akan bebas datang kesana. “Kami sih sangat senang kalau disana dijadikan RTH yang bebas untuk masyarakat. Tapi pengelolah perumahan mau atau tidak,” celetuknya.

Ruang terbuka hijau ini menjadi salah satu prioritas pemerintah. Nantinya untuk melengkapi kebutuhan 30 persen tadi, DLH akan melihat potensi lahan di Ibu Kota Kaltim ini yang bisa dijadikan RTH.

“Sudah banyak permukiman. Kota sudah padat. Jadi pasti lahan kosong sangat kurang. Jadi kami harus mencari lahan yang tepat untuk dijadikan RTH. Agar target 30 persen tadi dapat terpenuhi,” tutupnya. (mic/sam)

Tags :
Kategori :

Terkait