Disebut Bisa Sembuhkan COVID-19, Seledri di Pasar Kaltim Sekarang….

Senin 05-10-2020,13:46 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Di Bontang. Rupanya warganya kebanyak tak termakan isu di media sosial itu. Tandanya, tak ada aksi borong-borong seledri di pasar. Di Pasar Tamrin Rawa Indah, harganya masih stabil. Per ikat ukuran kecil dibanderol Rp 5 ribu.

"Belum pernah naik, ndak pernah turun juga," ungkap Asri, pedagang sayur di pelataran Pasar Taman Rawa Indah.

Sebagai mana harganya yang stabil. Keberadaannya juga aman. Masih melimpah bahkan. Jangankan di pasar, di petaninya saja bisa dibeli langsung.

Di Bontang, seledri tidak mengalami peningkatan permintaan secara signifikan. (Ichwal/ Nomor Satu Kaltim)

Pernah memang beberapa waktu lalu daun sop langka. Tapi, bukan karena diborong. Karena pasokan terlambat datang saja.

"Paling kalau beli banyak penjual bakso," tambah Rahmawati. Pedagang sayur juga.

Uniknya, walau sempat viral di media sosial. Ternyara pedagang di pasar baru itu belum tahu. Ihwal seledri bisa dijadikan penangkal virus corona.

"Yang kami tahu yah buat pengharum masakan,"pungkasnya.

Di kawasan eks Pasar Tangga Arung. Kutai Kartanegara. Tiap penjual sayur masih menjual seledri. Jumlahnya pun tidak sedikit. Ini menandakan keberadaan sayuran ini masih aman di pasaran Kukar.

Harganya pun masih normal, tidak murah dan tidak juga mahal. Seperti yang dikatakan salah satu penjaja sayur-sayuran di sana. Dalam beberapa hari terakhir. Harga cenderung stabil seperti biasanya.

Di Tenggarong sendiri, harga seledri Rp 35 ribu/kg. Dari satu kilogram, biasanya dijual dalam bentuk kecil. Dengan harga Rp 3 ribu/ikat kecil.

"Harganya masih sama, gak naik, Dek," ujar salah satu penjual di kawasan eks Pasar Tangga Arung.

Itu bicara harga, saat ditanyakan terkait keberadaanny. Penjual yang enggan disebutkan namanya itu mengaku juga masih stabil. Tidak langka. Saat memang membutuhkan untuk dijual, stoknya pun masih aman terkendali.

"Gak (langka), Dek, masih aman persediaannya," pungkas wanita yang berusia sekitar 50 tahun tersebut.

Berbeda dengan Bontang dan Tenggarong (Kukar). Yang harga seledrinya masih cenderung murah. Di Mahulu, harga seledri justru tinggi. Dua kali lipat dari harga di Tenggarong. Yakni hingga Rp 70 ribu per kilogramnya. Apakah itu dampak ramai-ramai seledri di media sosial?

Ternyata tidak. Pedagang di sana malah tidak tahu kalau seledri sedang naik daun.

Tags :
Kategori :

Terkait