Selandia Baru Alami Resesi Pertama dalam Satu Dekade

Jumat 18-09-2020,15:39 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Selandia Baru mengalami resesi ekonomi terakhir pada 2008-2009 silam. Kepala Ekonom Kiwibank Jarrod Kerr menyebutkan, skala penurunan PDB pada Juni 2020 belum pernah terjadi sebelumnya.

“Kami belum pernah melihat yang seperti ini. Ini traumatis. Ekspor jasa terhalang. Turun 40 persen. Konsumsi turun 12 persen dan investasi merosot 20 persen,” ujar Kerr.

Pun demikian, Kerr optimistis, Selandia Baru akan mencatat rekor pertumbuhan 10 persen pada kuartal III. “Bisnis dan rumah tangga telah dengan jelas beradaptasi dengan perdagangan di dunia. Dengan kontrak tatap muka yang terbatas,” tandasnya.

PENYEBABNYA PANDEMI

Tak ubahnya negara-negara lain di dunia, ekonomi Selandia Baru juga keok karena dihantam pandemi Covid-19. Bahkan, terjadi sejak penguncian wilayah secara ketat (lockdown) yang dilakukan PM Ardern per akhir Maret hingga akhir Mei lalu.

Padahal, Selandia Baru mengandalkan ekonominya dari industri jasa. Termasuk pariwisata. Sumbangsih sektor ini terhadap ekonomi negaranya mencapai 60 persen. Sementara lockdown membuat wilayah terkunci. Sektor pariwisata pun lumpuh.

Negara dengan populasi penduduk 5 juta tersebut juga mengandalkan sektor konstruksi dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Diikuti sektor pertanian dan peternakan. Resesi ekonomi Selandia Baru juga memukul sektor ritel, restoran dan turunannya. Terlebih lagi transportasi.

Keputusan Ardern melakukan lockdown menghantam telak perekonomian Selandia Baru yang secara rata-rata tumbuh positif di level 0,4 persen hingga 1 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Petugas kesehatan melakukan tes di pusat pengujian virus COVID-19 di Northcote di Auckland pada 12 Agustus 2020. (AFP)

DINILAI BERHASIL

Meski perekonomian Selandia Baru mengalami resesi, namun dalam penanganan pandemi corona, negara tersebut dinilai berhasil. Lockdown secara ketat adalah salah satu kuncinya. Pembatasan itu berlangsung lebih dari sebulan. Sebelum perlahan-lahan dilonggarkan lagi.

Aturan lockdown sangat penting. “(Karena dapat) menekan penyebaran virus lebih awal dan memanfaatkan waktu berharga yang disia-siakan oleh negara lain,” ujar Oksana Pyzik, rekan pengajar senior di Sekolah Farmasi University College London.

Pertama, Aturan dikomunikasikan secara efektif. Sesaat sebelum lockdown ketat, pemerintah mengirim pesan teks darurat kepada penduduk, yang bertuliskan: “Ini adalah pesan untuk seluruh Selandia Baru. Kami bergantung pada Anda.”

“Tempat Anda tinggal malam ini adalah tempat Anda harus tinggal mulai sekarang. Kemungkinan (tindakan terketat) akan tetap berlaku selama beberapa minggu.”

Ketika situasi berkembang, Ardern paham dengan jelas pendekatan apa yang ingin diambilnya dalam pertarungan melawan COVID-19.

“Kita memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang belum dicapai negara lain: penghapusan virus,” katanya kepada penduduk Selandia baru dalam sebuah briefing pada 16 April.

“Pemerintah benar-benar pandai mengelola harapan masyarakat,” kata seorang warga Selandia Baru dari ibu kota Wellington.

Tags :
Kategori :

Terkait