Ketua AJI Palu Muhammad Iqbal saat memaparkan materi tentang hoaks di Hotel Radja Samarinda, Jumat (23/8). (Rizki Hadid/DiswayKaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerja sama dengan Google menggelar workshop Hoax Busting and Digital Hygiene di Samarinda, Jumat (23/8). Sekjen AJI Indonesia, Revolusi Riza Zulverdi mengatakan setiap hari masyarakat menerima informasi palsu. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks adalah berita bohong. Dalam ruang lingkup terdekat, grup Whatsapp keluarga sering menjadi peredaran hoaks. "Terutama pada masa pilpres lalu," papar dia saat menyampaikan materi. Menurut dia, banyak orang termakan hoaks lantaran informasi itu sesuai dengan opini atau sikap yang dimilikinya. Dia mengatakan, berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) setidaknya lebih dari separuh populasi Indonesia terhubung dengan internet. "Namun penetrasi tinggi internet ini tidak diimbangi dengan pemikiran kritis," urai dia. Ketua panitia Nofiyatul Chalimah mengatakan, saat ini hoaks begitu marak dan dekat dengan keseharian masyarakat. Makanya, kata dia, perlu belajar seperti ini supaya tidak mudah terjerat hoaks. "Kita bisa menjadi agen pemberantas hoaks untuk diri sendiri dan orang lain," ujar dia. Dia menyebut pelatihan ini berlangsung tiga hari. Untuk hari pertama khusus mahasiswa, akademisi, pelajar, dan umum. Hari kedua dan ketiga khusus untuk wartawan. "Pelatihan ini penting untuk wartawan karena mereka jadi garda terdepan penyebar informasi yang punya fungsi verifikasi," kata dia. (hdd/boy)
Hoaks Merajarela, AJI dan Google Bikin Pelatihan Tangkal Informasi Palsu
Jumat 23-08-2019,18:14 WIB
Editor : bayong
Kategori :