TANJUNG SELOR, DISWAY - Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang dan akomodasi lainnya pada Juli 2020 di Kalimantan Utara sebesar 18,58 persen, atau mengalami peningkatan 3,80 poin dibandingkan TPK pada Juni 2020, yang tercatat sebesar 14,78 persen.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara juga mencatat, untuk TPK hotel berbintang di Kota Tarakan pada Juli 2020, mengalami peningkatan 10,99 poin, menjadi 31,95 persen, dibanding TPK Juni 2020 yang sebesar 20,96 persen.
Saat ini, kata Kepala BPS Kaltara Eko Marsoro, untuk Kaltara baru Tarakan yang menjadi tolok ukur pendataan perkembangan wisata di provinsi ke-34 ini. Sebab, Tarakan menjadi satu-satunya daerah yang yang cukup maju dan berkembang.
“Kalau untuk tingkat penghunian kamar hotel dan akomodasi lainnya, Provinsi Kalimantan Utara pada bulan Juli 2020 sebesar 13,40 persen, mengalami peningkatan 1,44 poin dibanding TPK Juni 2020 yang sebesar 11,96 persen,” ujarnya, Selasa (8/9).
Lanjut dia, selain okupansi perhotelan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kaltara pada Juli 2020, tercatat sebanyak 36.316 kunjungan, atau meningkat 4.044 kunjungan, dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 32.272 kunjungan.
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Utara berdasarkan pintu lintas batas (PLB), yang tidak tercatat (undocumented) di Imigrasi. Seperti pada pintu-pintu yang tidak resmi, diakui Eko masih cukup banyak, sehingga BPS bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Telkomsel melakukan penghitungan, dengan menggunakan metode Mobile Position Data (MPD) untuk menghitung jumlah wisman.
Melalui metode MPD itu, tercatat jumlah wisman yang berkunjung ke Kalimantan Utara pada periode Januari-Juli 2020 mencapai 237.868 kunjungan. Sedangkan selama Januari-Juli 2019 mencapai 329.459 kunjungan. Atau turun 91.591 kunjungan.
“Sebagian ada yang berwisata di Kaltara, tapi posisi Kota Tarakan yang menjadi pintu masuk hanya menjadi lokasi pendaratan. Tapi mereka berkunjung ke Pulau Derawan, Maratua dan sekitarnya di Berau, Provinsi Kaltim,” bebernya.
Sementara itu, khusus untuk jumlah penumpang angkutan laut yang datang pada Juli 2020 sebanyak 2.921 orang, atau naik sebesar 180,60 persen dibandingkan Juni 2020 yang tercatat sebanyak 1.041 orang.
Secara kumulatif, jumlah penumpang angkutan laut yang datang pada periode Januari-Juli 2020 sebanyak 52.847 orang. Mengalami penurunan 63,43 persen dibandingkan periode yang sama 2019, yang tercatat sebanyak 144.516 orang.
Jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat pada Juli 2020 sebanyak 6.512 orang, atau naik sebesar 344,51 persen dibandingkan Juni 2020, yang tercatat sebanyak 1.465 orang. Dan, secara kumulatif jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat pada periode Januari-Juli 2020 sebanyak 58.346 orang. Mengalami penurunan 65,87 persen dibandingkan periode yang sama 2019, yang tercatat sebanyak 170.969 orang.
“Dimana dari hasil pendataan dari kami, jumlah barang yang dimuat dari Kaltara mengalami peningkatan sebesar 174,98 persen, atau naik dari 361.430 menjadi 993.868 ton pada bulan Juli 2020,” ujarnya.
Sementara, jumlah pesawat terbang yang berangkat dari bandara di Kalimantan Utara pada Juli 2020 tercatat 327 penerbangan, mengalami peningkatan sebesar 39,15 persen dibandingkan Juni 2020, yang tercatat sebanyak 235 penerbangan. Jumlah penumpang yang berangkat pada Juli yaitu 15.814 orang, atau naik sebesar 149,98 persen dibandingkan Juni 2020, yang tercatat sebanyak 6.326 orang.
Sementara, jumlah pesawat yang datang ke bandara di Kalimantan Utara pada Juli 2020, mengalami peningkatan sebesar 39,83 persen dibandingkan Juni 2020, yaitu naik dari 231 unit menjadi 323 unit di Juli 2020.
Secara kumulatif, jumlah pesawat datang dan berangkat pada periode Januari-Juli 2020 dibandingkan dengan periode yang sama 2019, masing-masing mengalami penurunan sebesar 43,46 persen dan 43,32 persen.
“Sejauh ini, dampak dari new normal semua sektor penunjang pariwisata mulai berangsur membaik. Kami harap ke depan ini akan segera kembali pulih,” ujarnya. */ZUH/REY