Peluang Transaksi Digital Berpotensi Tumbuh

Selasa 08-09-2020,10:39 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Bisnis berbasis digital punya pasar luas. Bahkan hingga dunia. Asal produk punya kualitas dan bernilai jual tinggi. Digitalisasi kini menjadi kunci.

---------------

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Ekonomi dan keuangan digital diproyeksikan meningkat dan terus bertumbuh. Nominal transaksi e-commerce per Maret 2020 tumbuh 9,9%. Dengan volume transaksi naik 18,1% (mtm).

Pelaku usaha diharapkan bisa mengambil peluang ini. Di Indonesia saja, pengguna internet hingga 150 juta orang.

Salah satu indikator pertumbuhan tersebut adalah kesadaran masyarakat terhadap penggunaan e-commerce. Khususnya di masa pandemi COVID-19. Metode pembayaran di e-commerce didominasi penggunaan digital banking dan uang elektronik (UE).

Bank Indonesia merilis data digital payments tumbuh di kisaran 20% pada dua tahun terakhir (2018-2019). Pasar digital payments diproyeksi akan terus tumbuh di kisaran 9%-19% pada 2020-2021.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono mengatakan, ekonomi digital di Indonesia meningkat pesat. Dengan jumlah pengguna yang relatif besar seiring terjadinya pandemi. “Maka potensi dan percepatannya ke depan juga luar biasa,” jelas Tutuk SH Cahyono saat dihubungi Minggu, (6/9) kemarin.

Berdasarkan survei tahap III yang dilaksanakan Bank Indonesia di Kaltim pada Juli 2020. Bahwa 71,15% UMKM mengalami penurunan penjualan, 53,26% UMKM mengalami penurunan harga jual, 46,79% UMKM mengalami penurunan pasokan bahan baku, 37,82% UMKM melakukan PHK dan 63,37% UMKM kesulitan melakukan pembayaran cicilan.

“Permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran sebesar 35% dan permintaan 34% secara nasional. Sektor industri makan dan kreatif menjadi industri yang paling terdampak pandemi ini,” bebernya.

Di tengah tantangan berat, pelaku usaha ataupun konsumen dihadapkan pada peluang baru agar mampu bertahan dan bangkit kembali di era new normal. Digitalisasi menjadi kunci. Dimana tren digitalisasi menekankan pada mobilitas, kecepatan, fleksibilitas serta keamanan menjadi solusi yang sangat relevan dalam memitigasi risiko COVID-19.

Ia mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran menjadi salah satu faktor penting untuk menjaga laju perlambatan aktivitas ekonomi di masyarakat. Dalam kondisi ekonomi global yang terkontraksi. Perkembangan digital membuka peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebagai new growth engine.

“Tren digitalisasi mulai menunjukan peningkatan secara bertahap. Peningkatan terlihat dari transaksi digital payment,” ujar Tutuk.

Berdasarkan data Bank Indonesia Kaltim. Pertumbuhan QRIS mengalami percepatan. “Di Kalimantan jumlah merchant di Kaltim pertumbuhannya tertinggi. Merchant sebagian besar berasal dari UMKM,” sebutnya.

Jumlah merchant QRIS di Kalimantan Timur sebanyak 74.013. Angka tersebut berasal dari Kota Samarinda sebanyak 29.102, Balikpapan mencapai 21.163, Kutai Kartanegara sebanyak 8.602, Kutai Timur 6.271 dan Berau sebanyak 3.390 merchant.

Tags :
Kategori :

Terkait