Raih Omzet Kontrak Rp 1,44 T, Tol Balsam Masuk Proyek Besar WIKA Beton

Sabtu 29-08-2020,10:44 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Tol Balikpapan-Samarinda salah satu proyek besar yang menyumbang pendapatan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) di bidang infrastruktur.

Hingga kuartal kedua tahun 2020. WIKA Beton mencatatkan omzet kontrak sebesar Rp 1,44 triliun. WIKA Beton juga membukukan laba bersih sebesar Rp 34,178 miliar dengan omzet penjualan tercatat sebesar Rp 1,87 triliun.

Hal tersebut disampaikan langsung Direktur Utama WIKA Beton Hadian Pramudita pada agenda Public Expose WIKA Beton yang dilaksanakan secara online, Kamis (27/8).

Ia menyebut, beberapa proyek besar yang menyumbang performa perseroan hingga Juni 2020 masih didominasi proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46%. Disusul proyek di sektor industri sebesar 13,20%, dan sisanya berasal dari sektor energi, properti. Kemudian pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 9,97%, 5,11%, dan 0,26%.

Proyek besar tersebut di antaranya adalah Tol Indrapura – Kisaran, Tol Tebing Tinggi – Parapat, Jakarta International Stadium, Jalan Bandara NYIA, Tol Balikpapan Samarinda, Jalan Kereta Api NYIA, Tol Pekanbaru Dumai, Pembangunan pabrik PT Eclat Textile Indonesia, Dermaga Kijing, Jembatan Tahang, dan lainnya.

Dalam public expose, perusahaan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia ini melakukan revisi atas target kinerja 2020 yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hadian Pramudita mengatakan WIKA Beton memutuskan untuk menyusun ulang target kinerja. Dengan target perolehan kontrak baru yang sebelumnya sebesar Rp 11,47 triliun diubah menjadi Rp 5,25 triliun.

Angka target penjualan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 9,5 triliun direvisi menjadi Rp 5 triliun. Untuk angka laba bersih, WIKA Beton memutuskan untuk mengganti dari target Rp 561 miliar menjadi Rp 107 miliar. “Hal ini kami pandang perlu mengingat sektor konstruksi mendapat imbas yang cukup besar dari pandemi COVID-19,” jelas Hadian.

“Kami tetap optimis WIKA Beton mampu bertahan dalam situasi yang cukup menantang ini.”

Selain merevisi target, WIKA Beton juga melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja perusahaan. Di antaranya dengan menerapkan program cost reduction (efisiensi biaya) pada seluruh unit perseroan. Memaksimalkan penjualan atas kontrak lama, monitoring jadwal produksi dan distribusi untuk mengendalikan persediaan dan melakukan percepatan bila dibutuhkan.

Lalu, optimalisasi sumber daya yang memberikan benefit maksimal, mengamankan klausul di kontrak terkait pengakuan progress produksi, distribusi, dan pemasangan, serta mempercepat penagihan.

Saat ini WIKA Beton merupakan produsen beton pracetak terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. WIKA Beton memiliki 14 pabrik dan 1 mobile plant yang tersebar di wilayah Indonesia yang memiliki pertumbuhan industri konstruksinya tinggi.

WIKA Beton Tbk telah memiliki 3 (tiga) anak usaha yakni PT Wijaya Karya Komponen Beton (WIKA KOBE), PT Wijaya Karya Krakatau Beton, PT Wijaya Karya Citra Lautan Teduh dan satu perusahaan asosiasi PT Wijaya Karya Pracetak Gedung. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait