Haji Sarapping, Pengusaha Kapal di Samarinda Tutup Usia

Rabu 26-08-2020,23:26 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Karangan bunga ucapan belasungkawa berjejer melingkari kediaman Sarapping Beddu. Di Jalan Brantas, Samarinda. Haji Saraping sapaan akrabnya. Pemilik kapal Prince Soya ini tutup usia di umur 71 tahun, Rabu (26/8/2020) siang.

Informasi yang beredar, pengusaha asal sulawesi ini meninggal karena terpapar COVID-19. Tapi sayang, keluarga tidak mau memakamkan jasad Sarapping Beddu menggunakan protokol pemakaman pasien COVID-19.

Keluarga meminta jenazahnya dimakamkan secara normal di Samarinda Seberang. Akhirnya, keluarga berhasil membawa jenazah Sarapping dari RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.

Selanjutnya, dibawa ke Samarinda Seberang untuk dimakamkan. Bahkan sempat di salat-kan di Masjid Al-Baqa, di Jalan Bung Tomo. Banyak iringang mobil dan motor mengantarkan jenazah ke sana.

Sekretaris BPBD Samarinda BPBD Hendra membenarkan kalau Sarapping Beddu terpapar COVID-19.

"Iya positif (Covid)," ucap Henda saat dihubungi Disway Kaltim melalui jaringan telepon, Rabu (26/8/2020).

Sementara itu, Kepala Instalasi Humas dan PKRS AWS Samarinda dr Arysia Andhina mengklarifikasi. Kalau pasien itu terkonfirmasi dengan kode SMD-510. Ia dirawat di RSUD AWS sejak 22 Agustus 2020 lalu. Sudah dilakukan uji PCR. Hasilnya positif. Dengan diagnosa pneumonia.

“Pasien dirawat di ruang isolasi intensive dengan perawatan yang komprehensif oleh tim covid 19 RSUD AWS. Hari ini (Rabu) pukul 09.55 Wita, pasien dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis yang merawatnya secara intensif,” tulisnya dalam rilis yang tersebar kepada awak media.

Tim satuan tugas penanganan COVID-19 berencana akan melakukan proses pemulasaraan, berdasarkan aturan dari Kementerian Kesehatan. Tapi sayangnya, mendapat penolakan dari keluarga pasien.

Lalu, manajemen RSUD AWS langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda terkait penolakan keluarga. “Pihak keluarga sudah di edukasi dan dijelaskan terkait protokol pemulasaran jenazah. Namun keluarga tetap menolak. Mereka juga telah bertanda tangan pada surat penolakan prosedur pemakaman COVID-19,” pungkasnya. (mic/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait