Sudah Lewati Titik Terendah, Ekonomi Kaltim Kuartal III-2020 Diproyeksi Membaik

Senin 24-08-2020,15:25 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com– Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 akan membaik.  Meski belum tumbuh positif. Proyeksi itu berdasarkan indikator ekonomi jangka pendek.

Memasuki kuartal III, perekonomian menunjukkan perbaikan. Itu terlihat dari penyerapan stimulus yang diberikan pemerintah pusat dan daerah. “Akan membaik apabila dibandingkan pada kuartal II minus 5,46 persen (yoy),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk SH Cahyono, saat dihubungi Ahad, (23/8/2020).

Indikator membaiknya ekonomi pada periode tersebut adalah adanya perbaikan cukup besar pada industri pengolahan. Seiring dengan kembali beroperasinya kilang minyak Balikpapan. “Pada QII sempat off,” ujarnya.

Indikator lainnya, adanya perbaikan di industri pengolahan yang bersumber dari kinerja industri pupuk. Diperkirakan akan kembali berproduksi dengan normal karena kendala input bahan baku yang terjadi di kuartal II.

Menurut Tutuk, kendala itu sudah selesai pada periode ini dan permintaan juga akan membaik. Begitu pula dengan permintaan crude palm oil (CPO). “Diperkirakan akan membaik dari penyerapan lokal maupun luar negeri (LN),” ulas pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan ini.

Sektor lainnya yang mulai bergerak. Ada sektor transportasi dan penyediaan akomodasi. Pada sektor ini juga diperkirakan membaik seiring dengan adanya pelonggaran pembatasan aktivitas udara serta mulai kembalinya beroperasi hotel di kuartal III.

“Hal ini terkonfirmasi dari rilis data BPS yang menunjukan adanya perbaikan di akhir kuartal II 2020 dan diprakirakan akan terus membaik hingga akhir tahun 2020,” terang Tutuk.

Dari hasil survei konsumen Bank Indonesia Kaltim pada Juli 2020 menunjukkan indeks keyakinan konsumen yang terus membaik. Itu ditopang oleh meningkatnya keyakinan perbaikan kondisi ekonomi saat ini dan ke depan.

Bahkan optimisme ekspektasi konsumen terhadap ekonomi ke depan berada pada level yang sangat tinggi. “Konsumsi pelan-pelan sudah mulai pulih sejalan dengan pelonggaran aktivitas,” kata dia lagi.

Selanjutnya, kinerja investasi pada kuartal III. Penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negri (PMDN) Kaltim mulai meningkat (qtq). Meskipun pertumbuhan tahunannya masih kontraksi. Kata dia, perkembangan pembiayaan investasi perbankan domestik ke proyek-proyek di Kaltim masih relatif tinggi.

Ia menerangkan investasi hingga kuartal II sudah melewati titik terendah. Sehingga perlu dorongan lebih kuat. “Terutama agar investor mau masuk ke investasi berkualitas (nilai tambah tinggi, hilirisasi sumber daya alam (SDA), quality tourism, renewable energi dan lainnya),” sebut Tutuk.

Yang masih menjadi tantangan adalah ekspor dan impor. Dimana harga batu bara masih relatif rendah. Ditambah permintaan dunia masih tertekan. “Pada kuartal II-2020, ekspor impor masih net surplus. Namun menurun dengan pertumbuhan mengalami kontraksi,” tandasnya.

Melalui beberapa indikator membaiknya ekonomi kuartal III. Maka iapun optimistis pada kuartal IV akan tumbuh positif. “Insya Allah QIV,” katanya.

Tutuk menyebut yang terpenting harus dilakukan adalah pemerintah harus segera melakukan percepatan stimulus fiskalnya. Termasuk bank-bank segera menyambut kebijakan restrukturisasi kredit yang sudah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tags :
Kategori :

Terkait