Maka tidak heran kalau banyak yang menghendaki orang seperti Pak Nuh bisa menjadi ketua umum PB NU. Mumpung NU lagi mau muktamar. Beliau bisa dipilih untuk menggantikan Dr KH Said Aqil Siradj. Yang sudah menjabat dua periode.
“Saya ini pakai kopiah hitam saja jarang,” komentar Pak Nuh. Lantas tersenyum. “Apalagi kopiah putih. Apalagi sorban,” katanya. Terus merendah.
Memang sudah banyak yang lupa: padi itu kian merunduk ketika kian berisi.(*)