Transaksi QRIS Semakin Laris

Rabu 12-08-2020,22:33 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Pedagang di salah satu pasar tradisional di Samarinda menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. (Dian Adi / nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Di tengah pandemi ada perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi. Hal itu disebabkan adanya kehati-hatian. Bukan hanya itu, pengguna juga lebih memilih transaksi keuangan bersifat low physical contact.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan, bahwa pemerintah mulai menerapkan relaksasi pada era kebiasaan baru (new normal). Dengan upaya balancing agar ekonomi dapat berjalan di tengah pandemi COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan secara tepat dan ketat.

Apabila masyarakat menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara tepat diharapkan mampu menciptakan kondisi yang aman sehingga dapat mendukung gerak perekonomian.

“Salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia adalah memfasilitasi transaksi yang lebih aman di tengah pandemi. Yaitu melalui transaksi non tunai yang bersifat contactless seperti penggunaan QRIS,” kata Bimo Epyanto dalam Webinar Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan, Selasa (11/8).

Bank Indonesia secara aktif memberikan edukasi dan mendorong perluasan implementasi non tunai. Utamanya QRIS baik di Kota Balikpapan maupun Kalimantan Timur.  “Dengan harapan masyarakat dapat tetap aman dan produktif di tengah pandemi,” ungkapnya.

Hingga 31 Juli 2020. Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS mencapai 23.201 unit untuk Kota Balikpapan, Kabupaten Paser, dan Penajam Paser Utara, dengan 20.815 unit di antaranya berada di Kota Balikpapan.

Kehadiran QRIS semakin diterima pada banyak kegiatan masyarakat. Seperti tempat ibadah, tempat wisata, tempat belanja modern dan rumah makan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (Kaltim) Tutuk SH Cahyono menuturkan, pertumbuhan jumlah merchant mengalami percepatan. Di mana dengan jumlah merchant QRIS terbanyak di Kalimantan. Kota Samarinda adalah yang terbanyak jumlah QRIS-nya di Kaltim. “Dengan jumlah 27,433 merchant hingga akhir Juli 2020,” sebutnya.

Melalui QRIS memiliki banyak manfaat yang diberikan. Di antaranya transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, membangun credit profile dengan mudah, murah dan bebas biaya bagi usaha mikro. “Itu manfaat yang diperoleh bagi UMKM yang memanfaatkan QRIS,” ujar Tutuk SH Cahyono.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria menyebut, bahwa QRIS mempermudah konsumen melakukan pembayaran serta pembeli dalam menerima pembayaran karena sifatnya yang omnichannel.

Manfaat QRIS bagi masyarakat adalah lebih higienis tanpa kontak fisik. Transaksi cepat dan pengeluaran tercatat. Aman dan terlindungi karena diawasi Bank Indonesia. Efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya, serta kekinian dan gratis. “Di era new normal transaksi non tunai menjadi pilihan pengguna,” pungkasnya. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait