Kaltim Punya Banyak Potensi; Menakar Peluang Ekonomi di Kuartal III-IV 2020

Senin 10-08-2020,13:40 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Kalimantan Timur masih punya peluang kembali menggerakkan roda ekonomi. Meski di tengah kondisi sulit saat ini. Pertumbuhan ekonomi Bumi Etam diketahui mengalami kontraksi 5,46%. Angka itu sangat turun dibandingkan kuartal I-2020. Yang tumbuh 1,27%. Kondisi ini sejalan dengan pelemahan ekonomi global.

Namun, Kaltim nampaknya akan bangkit pada kuartal III dan IV. Hal ini karena masih banyaknya peluang yang dimiliki. Secara geografis misalnya. Posisi Kaltim terletak pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Merupakan salah satu dari 3 alur yang menghubungkan bagian selatan dan utara Indonesia. Yang dapat dipergunakan oleh negara asing. Manfaat penetapan ALKI sebagai penghubung Eurasian Blue Belt.

“Sehingga berperan sangat besar dalam global logistic support system dan penghubung penting dalam HASA (highly accessed sea area),” kata Kepala Bappeda Kaltim, Prof. DR. HM Aswin dalam Dialog Perdana Tim Peneliti Asia Competitiveness Institute (ACI), Lee Kuan Yew School Of Public Policy (LKYSPP), National University Of Singapore (NUS), baru-baru ini melalui webinar.

Peluang lain datang dari pemindahan ibu kota negara (IKN) yang baru. Dengan kebijakan ini, maka akan terjadi pembangunan infrastruktur.

Di sisi lain, potensi perkebunan juga sangat tinggi. Produksi perkebunan daerah ini mencapai 18,42 juta ton yang didominasi kelapa sawit. Luas perkebunan mencapai 1,38 juta ha. Terdiri dari 88,36% kelapa sawit. Dari jumlah itu, 28,12% merupakan perkebunan rakyat.

Ekspor perkebunan sawit 2018 mencapai 1,1 juta ton senilai USD 645 juta. Atau 3,5 % dari total ekspor Kaltim. “Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditi yang dapat diharapkan menjadi salah satu basis perekonomian wilayah Kaltim di masa depan,” ucap HM Aswin.

Untuk mendorong transformasi ekonomi Kaltim, pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung, industri galangan kapal Samarinda, serta menciptakan tujuan wisata.

Menanggapi peluang ekonomi Kaltim tersebut. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengungkapkan, pada kuartal III dan IV masih banyak peluang yang berpotensi. Pembangunan infrastruktur persiapan IKN saat ini terus berlangsung.

“Konstruksi infrastruktur untuk ibu kota negara. Sekarang dua waduk mulai dibangun,” sebutnya. Para pengusaha sawit juga tengah mempersiapkan pembangunan pabrik dan pelabuhan.

Menurut dia, pelaku usaha sawit tengah mempersiapkan produk turunan minyak kelapa sawit (CPO). Direncanakan akan ada pelabuhan untuk perusahaan sawit sendiri. Kemudian di Kabupaten Kutai Barat akan ada pabrik turunan pengolahan CPO. “Para pengusaha sawit persiapan membuat pabrik dan pelabuhan,” ucap Slamet Brotosiswoyo, Ahad (9/8).

Selain itu, untuk menarik investor, kata Slamet, pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur. Karena infrastruktur menjadi kunci para investor masuk ke daerah ini. “Seperti Maloy kini belum siap. Kemudian jalannya. Hal ini yang harus diperhatikan pemerintah,” imbuhnya.

Dengan kesiapan infrastruktur, investor akan sangat tertarik berinvestasi. Karena Kaltim memiliki daya tarik dan peluang usaha. Pertama, lahan yang sangat luas dengan harga yang relatif terjangkau oleh investor. Kedua, kondisi ketenagakerjaan yang cenderung kondusif. Ketiga, proses perizinan mulai ada kemudahan yang dirasakan pengusaha maupun investor.

Menurut Slamet Brotosiswoyo, dengan peluang dan daya tarik tersebut banyak sektor usaha yang bisa dikembangkan. Seperti pengembangan kelapa sawit, pertanian, perkebunan, kelistrikan, dan perumahan.

“Hunian menjadi daya tarik juga dengan IKN ini. Dengan kilang Balikpapan dalam pembangunan, apartemen juga mulai laris manis. Apabila kasus corona turun sektor itu bisa menarik,” tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait