Abriantinus: Survei Parpol Itu Formalitas

Jumat 07-08-2020,20:44 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pada 2015, Abriantinus berniat maju menjadi wakil pemimpin Kota Balikpapan. Ia adalah tokoh masyarakat adat. Ketika itu, ia bergandengan dengan Achdian Noor, sebagai bakal calon wali kotanya. Keduanya mencoba peruntungannya melalui jalur perseorangan. Tak ada perahu yang mengusungnya.

Selama masuk dunia politik, ia mengaku sulit mendapat perahu.  Menurut Abriantinus , untuk dipilih menjadi bakal calon saja, perlu memiliki relasi di pimpinan pusat partai. Akan menjadi percuma jika hanya bekerja keras mencari popularitas di kota sendiri.

Pilkada seperti di Balikpapan ini misalnya, semua keputusan bakal bermuara di DPP (Dewan Pimpinan Pusat). "Biar kita sudah berbuat di tengah masyarakat, apapun itu tetap keputusannya ada di DPP. Pengalaman saya memang seperti itu, kalau kita tidak punya akses kesana sulit," jelasnya.

Selain akses, kata dia, hal lain yang menjadi jurang seseorang untuk mendapatkan perahu politik adalah masalah finansial. Tak sedikit mereka yang sudah masuk harus rela merogoh kocek dalam-dalam. "Kalau tidak ada mahar itu, ya gimana ya, rahasia umum lah. Berpatokan menunggu hasil survei, itu sekadar alasan saja lah," tambahnya sambil tertawa.

Tokoh masyarakat suku asli Kalimantan ini pun bercerita. Pada ajang penjaringan wakil di salah satu partai, ia menjadi orang pertama yang mendaftar. Namun hingga kini, tidak ada kelanjutannya. Ini pun disebutnya hanya sebagai formalitas umum.

"Sampai saat ini kita tidak pernah dipanggil interview atau semacamnya, padahal saya orang pertama yang daftar di partai itu," ujarnya.

Menurutnya, siapa saja yang mau maju dalam kontestasi pemilihan di setiap daerah, harus punya dana hingga miliaran. Hal ini untuk memuluskan jalan agar terpilih. "Soal mahar kursi, nominal paling minim yang disiapkan adalah Rp 500 juta. Saya sudah cek ke temen-temen semua, seperti itu. Dan begitu memang, jadi bukan baru sekarang hal seperti ini. Sudah dari dulu," jelasnya.

"Kalau bicara siap, kita banyak yang siap. Tapi kan kembali ke mahar itu lagi. Kalau saya dengan nominal segitu, ya tidak siap lah," tambahnya. (bom/dah)

Berita Terkait:

Ketika Mahar Sulit Terbukti

Tags :
Kategori :

Terkait