Dana Pemberdayaan Produk Unggulan Kampung Masih Minim.

Rabu 29-07-2020,10:18 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Merica, salah satu produk unggulan Kabupaten Berau.

Tanjung Redeb, Disway - Pengelolaan dan memasarkan produk unggulan kampung, masih menjadi tantangan bagi pemerintah kampung di Berau.

Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Agus Salim, beberapa pemerintah kampung pun, masih kecil mengalokasikan dana untuk pemberdayaan produk kampung.

“Per tahunnya tidak sampai 5 persen. Seharusnya bisa mencapai 10 persen. Misalkan, pagu anggaran mereka Rp 1,5 miliar, minimal ada Rp 150 juta untuk pemberdayaan,” kata Agus Salim, Selasa (28/7).

Jika dana kampung bisa dialokasikan untuk keperluan pemberdayaan, lanjutnya, dapat meningkatkan produksi dan kualitas produk unggulan.

Ia juga mengatakan, masih ada kampung yang belum menemukan potensi produk unggulannya, dan mandek dalam mengembangkan produk unggulan.

“Padahal, strategi kampung bisa menciptakan pelatihan sendiri, karena dana kampung prioritasnya itu. Misalkan, kampung yang di daerah pesisir, carilah narasumber yang bisa mengajarkan mengelola ikan, atau membeli alatnya untuk menyokong produksi,” ujarnya.

Namun, Agus Salim juga menyebut ada beberapa kampung yang sudah sanggup mengelola produk unggulan. Seperti Kampung Tanjung Batu, yang memiliki olahan kopi dari pohon mangrove. Kampung Maluang dengan produk batik, dan Kampung Merancang yang memiliki merica.

Tags :
Kategori :

Terkait