Batu Bara Lesu

Senin 27-07-2020,09:36 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Kondisi sektor batu bara saat ini cukup buruk dan dapat berpengaruh besar.

Tanjung Redeb, Disway - Tren penurunan harga dan permintaan batu bara nasional masih berlanjut. Bayang-bayang krisis sektor tersebut di 2016 masih menghantui.

Sebagai salah satu penghasil emas hitam di Kaltim, Kabupaten Berau cukup terpukul. Itu ditandai dengan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, kasus perselisihan PHK pada 2018 sebanyak 106 kasus PHK, 2019 sebanyak 88 kasus dan per Juli 2020 sebanyak 144, belum termasuk PHK PT SIS. Dari semua kasus, sektor pertambangan yang mendominasi.

Kasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Sony Perianda menyebutkan, meningkatnya pergerakan angka jumlah kasus PHK, tidak terlepas imbas merebaknya COVID-19. Di mana gejolak perekonomian menjadi lesu, baik nasional maupun internasional.

PHK tentu dilakukan berdasarkan pertimbangan manajemen perusahaan. Apakah yang di PHK melanggar ketentuan, misalnya melakukan pelanggaran berat berkali-kali. Atau, masalah finansial hingga kontrak kerja sama habis.

Sehingga, efisiensi menjadi langkah pertama yang kemungkinan diambil. Selanjutnya, mengurangi volume produksi agar harga tidak semakin terjengkang.

“Banyak faktor yang memengaruhi. Meski PHK bukan satu-satunya solusi,” katanya kepada Disway Berau, Jumat (24/7).

Sebelum dilakukan PHK, lanjut Sony, pihaknya selalu mengupayakan mediasi antara kedua belah pihak.

Tags :
Kategori :

Terkait