Disdik Balikpapan Bentuk Satgas MBG hingga Tingkat Sekolah untuk Perkuat Pengawasan Distribusi
Kadisdik Balikpapan, Irfan Taufik, saat diwawancara awak Nomorsatukaltim.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga tingkat sekolah.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan distribusi dan memperjelas penanggung jawab pelaksanaan program di setiap jenjang koordinasi.
Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik menjelaskan, pembentukan Satgas dilakukan setelah keluarnya keputusan pembentukan Satgas Percepatan MBG tingkat kota.
“Setelah Satgas Percepatan MBG tingkat kota dibentuk, kami membentuk Satgas di level dinas. Selanjutnya dibentuk satuan-satuan tugas di masing-masing sekolah. Sehingga penanggung jawab pada setiap tingkatan sudah jelas,” ujar Irfan dalam kegiatan FGD Sinergitas Lintas Sektor Program MBG, di Balai Kota Balikpapan.
Menurutnya, struktur ini memudahkan koordinasi terkait kesiapan sekolah, pendataan penerima manfaat, dan pengawasan distribusi makanan bergizi.
Irfan menambahkan, saat makanan tiba di sekolah, pihak satuan pendidikan bertugas mengatur pendistribusian kepada siswa dengan sistem pencatatan dan pengembalian wadah makan (ompreng).
“Setiap kelas memiliki jumlah ompreng yang harus dipertanggungjawabkan. Misalnya 30 ompreng datang, maka 30 harus kembali setelah digunakan. Ini dilakukan agar alur distribusi jelas dan tidak ada yang tercecer,” tutur Irfan.
Selain itu, Disdik juga membentuk kelompok siswa pendistribusi di setiap kelas agar pelaksanaan berjalan tertib.
Namun, ia mengakui adanya tantangan dalam perbedaan waktu istirahat antarjenjang pendidikan, terutama di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani PAUD, SD, dan SMP sekaligus.
“Ada satu SPPG yang melayani PAUD, SD, dan SMP. Jadwal istirahat ketiganya berbeda, sehingga pengantaran bisa memerlukan jeda sekitar 30 menit hingga satu jam,” ucapnya.
Untuk mencegah keterlambatan distribusi, Disdik melakukan supervisi dan menyusun pedoman penyesuaian waktu penerimaan makanan di sekolah.
Disdik menyampaikan bahwa cakupan penerima manfaat Program MBG di satuan pendidikan saat ini masih bertahap.
Pada jenjang PAUD, jumlah peserta didik yang tercatat sebagai sasaran sekitar 15.977 anak, namun baru sekitar 685 anak yang telah menerima makanan bergizi, atau sekitar 4,3 persen dari total sasaran.
Pada jenjang sekolah dasar (SD), terdapat sekitar 65.531 siswa yang menjadi sasaran program. Dari jumlah tersebut, sekitar 12.256 siswa telah menerima makanan bergizi, sedangkan sekitar 56.275 siswa masih dalam tahap menunggu pelaksanaan. Cakupan pelaksanaan di jenjang SD berada pada kisaran 17,8 persen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
