Bankaltimtara

Tanjung Batu Masuk 5 Besar Desa Wisata Kaltim 2025, Unggulkan Kolaborasi Alam dan Budaya Lokal

Tanjung Batu Masuk 5 Besar Desa Wisata Kaltim 2025, Unggulkan Kolaborasi Alam dan Budaya Lokal

Kampung wisataTanjung Batu.-istimewa-


Banner Diskominfo Berau 2025--

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, kembali menorehkan prestasi membanggakan setelah berhasil masuk lima besar Lomba Desa Wisata Kalimantan Timur 2025.

Pencapaian ini bukan hanya karena keindahan alamnya yang menawan, tetapi juga berkat kekuatan kolaborasi warganya dalam membangun desa berbasis pariwisata.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir, menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif, bukan usaha perorangan.

“Ini buah kerja sama semua pihak, mulai dari Pokdarwis, pemerintah desa, hingga masyarakat yang konsisten menjaga dan mengembangkan desanya,” ujarnya.

Lomba Desa Wisata yang digelar Pemprov Kaltim tahun ini menggunakan pendekatan penilaian lebih komprehensif.

Jika sebelumnya hanya menyoroti kinerja Pokdarwis, kini fokusnya meluas pada sinergi antar elemen desa, termasuk kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), organisasi masyarakat, hingga keberlanjutan usaha wisata.

“Penilaian bukan hanya soal keindahan, tapi juga bagaimana desa mengelola potensi secara bersama. Itulah kekuatan Tanjung Batu,” tambahnya.

Sebagai desa maju yang berada di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), Tanjung Batu menawarkan keunggulan dari berbagai aspek:

- Alam: Pesisir pantai alami, kawasan mangrove, dan laut biru yang masih terjaga.

- Budaya: Tradisi Mag’ Lami-Lami dan Mag’ Jamu yang terus dilestarikan dan menjadi atraksi wisata budaya.

- Amenitas: Infrastruktur penunjang pariwisata seperti homestay, kuliner lokal, toilet umum, landmark desa, hingga Tourism Information Center (TIC) yang semakin lengkap.

Selain itu, desa ini juga mengembangkan produk unggulan seperti Batik Sidayang, kopi lokal, kaos, dan suvenir khas.

Bahkan, Pokdarwis kini memiliki kas mandiri yang terus berkembang. “Dulu kasnya hanya dari pengelolaan mangrove, tapi sekarang usahanya makin beragam,” terang Samsiah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait