Bankaltimtara

Upaya Atasi Banjir, Pemkab Berau Uji Coba Armada Sedot Lumpur

Upaya Atasi Banjir, Pemkab Berau Uji Coba Armada Sedot Lumpur

Proses simulasi alat penyedot lumpur di Jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb .-Azwini/Disway Kaltim-


Banner Prokopim Pemkab Berau 2025--

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Berau kembali menaruh perhatian serius terhadap persoalan banjir yang saban musim hujan masih menjadi ancaman di beberapa titik pusat kota.

Salah satu kawasan yang kerap dilanda genangan adalah Jalan Pulau Panjang, Tanjung Redeb.

Drainase di jalur tersebut tidak lagi berfungsi optimal karena tertutup endapan lumpur yang telah mengeras.

Sebagai langkah awal penanganan, Pemkab melakukan uji coba penyedotan lumpur dengan peralatan khusus. Simulasi ini dipandang penting karena kondisi sedimentasi yang ditemukan sudah tidak lagi berbentuk lumpur lunak, melainkan material padat menyerupai batu yang jelas menghambat aliran air.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang turun langsung meninjau uji coba tersebut menjelaskan bahwa penanganan di lapangan tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengerukan manual. 

Ia mencontohkan, ketika endapan tersebut dipukul, bunyinya sudah seperti mengetuk batu.

“Kondisinya bukan lumpur biasa. Endapan sudah membeku dan mengeras. Kalau posisinya terbuka, bisa kita keruk dengan alat berat. Tetapi karena tertutup saluran, cara paling memungkinkan adalah melalui penyedotan,” ungkapnya.

Dalam simulasi, Pemkab Berau mengoperasikan satu unit alat penyedot lumpur berkapasitas 5.000 liter. 

Proses tersebut diperkuat dukungan tiga instansi teknis, yakni Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Skenario penanganan dilakukan secara terpadu. Unit pemadam kebakaran dikerahkan lebih dulu untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi agar endapan keras dapat melunak.

Setelah itu, alat sedot lumpur milik PUPR langsung menghisap material, sementara truk DLHK bertugas mengangkut hasil sedotan ke tempat pembuangan akhir.

Gamalis menegaskan, keberadaan satu unit penyedot lumpur ini masih sebatas percobaan. Evaluasi efektivitas di lapangan akan menjadi dasar keputusan pemerintah untuk menambah armada.

“Kita lihat dulu bagaimana hasilnya. Kalau terbukti efektif, tentu ada opsi untuk menambah satu atau dua unit lagi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: