Agar Fasilitas Umum Tetap Bersih, PKL Diminta Bertanggungjawab Kebersihan Tempat Berjualannya
Suasana para PKL saat malam hari di tepian sungai Segah, Tanjung Redeb, ramai pengunjung.-Rizal/Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam upaya mengurangi produksi sampah plastik.
Menurutnya, masalah sampah semakin krusial seiring bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi, termasuk meningkatnya jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Semakin banyak PKL maka otomatis volume sampah pun bertambah. Oleh karena itu, kami akan mengambil langkah tegas. Jika ada PKL yang tidak bertanggung jawab atas kebersihan tempat berjualannya, maka mereka tidak diperbolehkan berjualan," tutur Bupati Sri Juniarsih, Rabu 30 Juli 2025.
Ia menjelaskan, bahwa langkah tersebut bukan untuk mempersulit para pedagang, melainkan untuk menjaga fasilitas umum agar tetap bersih, layak, dan berumur panjang.
Terkait pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau juga akan menerapkan kebijakan yang lebih ketat ke depannya, termasuk melalui peraturan daerah dan keputusan bupati.
"Langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah dengan menyosialisasikan penggunaan lubang biopori sebagai upaya pengolahan sampah organik. Sampah yang bisa terurai dimasukkan ke lubang biopori, sementara sampah yang tidak bisa hancur seperti plastik, bisa disalurkan ke bank sampah," jelasnya.
Menurutnya, bank sampah tidak hanya berfungsi sebagai tempat penampungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi.
"Sampah plastik, kaleng, hingga sampah residu bisa ditimbang dan ditukar menjadi tabungan masyarakat. Bahkan, Sampah plastik yang telah dipilah bisa diolah menjadi biji plastik yang bernilai jual," tuturnya.
Bupati juga mengatakan, bahwa permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh warga Berau, tanpa terkecuali.
"Jangan bilang anda pendatang. Selama tinggal di Berau, anda adalah bagian dari masyarakat Berau dan wajib menjaga kebersihan," imbuhnya.
Pemerintah juga telah menyampaikan imbauan kepada pelaku usaha retail modern agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Beberapa perusahaan yang berkontribusi dalam pengurangan sampah bahkan telah mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi.
"Dengan kerja sama semua pihak, kita harap dapat menekan jumlah sampah di Berau. Apalagi Berau memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Jika tidak dikelola, sampah bisa menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan masa depan kita," pungkasnya. (ADV/PROMOPIM BERAU)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
