Apel Hari Lahir Pancasila, Bupati Mahulu Serukan Semangat Gotong Royong
Pemkab Mahulu menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, pada Senin (2/6/2025) di Lapangan Tribun Ujoh Bilang.-istimewa-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Mahulu menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, pada Senin (2/6/2025) di Lapangan Tribun Ujoh Bilang.
Asisten III Kristina Tening bertindak sebagai inspektur upacara. Upacara yang diikuti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Mahulu ini tampak berlangsung khidmat.
Dalam sambutannya, Kristina Tening menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting untuk kembali meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara.
la menekankan bahwa Pancasila adalah pedoman hidup bangsa yang harus terus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital.
"Pancasila bukan sekadar dokumen historis, melainkan jiwa bangsa dan bintang penuntun dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan beradab," tegas Kristina Tening saat membacakan sambutan Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti tantangan ideologis yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti radikalisme, intoleransi, dan disinformasi di ruang digital.
Untuk itu, melalui delapan agenda prioritas pembangunan nasional atau Asta Cita, pemerintah berupaya memperkuat nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Selain itu, ia juga menyoroti bagaimana nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, gotong royong, dan kebersamaan, harus tetap menjadi pegangan masyarakat adat di Mahakam Ulu untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Kristina, Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan kekuatan ideologi Pancasila yang telah terbukti mampu mempersatukan bangsa Indonesia.
“Nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila, seperti kebersamaan dan gotong royong, sebenarnya sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat adat kita, khususnya masyarakat Dayak di Mahakam Ulu.”
“Namun, di era digitalisasi ini, kita harus waspada terhadap potensi perpecahan akibat penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Tening menekankan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi berita atau isu yang beredar.
“Jangan cepat terprovokasi oleh berita yang belum tentu kebenarannya. Kita harus mempelajari, menyimak dengan baik, dan jika perlu mengabaikan informasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan,” tambahnya.
Ia memperingatkan bahwa isu-isu provokatif yang menyebar melalui platform digital dapat mengganggu semangat kebersamaan yang menjadi kunci pembangunan daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
