Sudah 5 Tahun Berturut-turut, Festival Ramadan Maluhu Dibiayai Warga
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro.-Ari Rachiem.-nomorsatukaltim.com

Banner Diskominfo Kukar 2025--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM - Festival Ramadan di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong dimeriahkan oleh berbagai macam lomba, salah satu andalannya adalah lomba grebek sahur.
Festival yang digagas Karang Taruna Krida Mulya Maluhu ini sudah dimulai Rabu, 5 Maret 2025. Kini telah berlangsung selama lima tahun berturut-turut. Menjadi salah satu agenda tahunan yang dinantikan warganya.
Berbagai perlombaan keagamaan kembali dihadirkan, dengan grebek sahur sebagai salah satu kegiatan unggulan yang menarik perhatian masyarakat luas. Tidak hanya warga setempat, tetapi juga peserta dari berbagai daerah turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyampaikan bahwa festival ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan gotong royong masyarakat Maluhu dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan.
"Alhamdulillah, tahun ini Festival Ramadan di Maluhu kembali terlaksana dengan antusiasme yang luar biasa. Teman-teman dari Karang Taruna berperan besar dalam penyelenggaraan, dibantu oleh masyarakat yang sangat aktif berpartisipasi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendanaan acara ini sebagian besar berasal dari swadaya masyarakat yang menunjukkan semangat kebersamaan warga Maluhu.
"Kami sangat bangga dengan kekompakan warga. Pendanaan festival ini sepenuhnya berbasis gotong royong, sementara pihak kelurahan hanya memberikan dukungan pada beberapa aspek yang memungkinkan," jelasnya.
Berbagai perlombaan digelar dalam festival ini, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), lomba habsi, dan grebek sahur yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan masyarakat.
"Grebek sahur ini sangat diminati. Bahkan, pesertanya bukan hanya dari Maluhu, tetapi juga dari luar daerah. Tahun ini, kami menjadi yang pertama mengadakan lomba grebek sahur di Kecamatan Tenggarong, sehingga antusiasmenya sangat tinggi," ungkap Tri.
Selain perlombaan, festival ini juga diisi dengan kegiatan sosial, seperti pembagian takjil gratis dan santunan kepada anak yatim. Hal ini menambah makna dari festival sebagai ajang untuk berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.
"Festival ini tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi momen bagi kita untuk berbagi dengan sesama. Setiap tahun, ada agenda sosial yang kita jalankan, seperti pembagian takjil dan santunan," tambahnya.
Tri berharap festival ini dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan lain maupun masjid-masjid di Tenggarong untuk menggelar kegiatan serupa, sehingga suasana Ramadan semakin semarak dengan berbagai aktivitas positif. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
