Optimistis Dapat Bonus TKD, Bontang Incar Kenaikan APBD Jadi Rp2,2 Triliun
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni-Dok Nomorsatukaltim-
BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Bontang 2026 telah ditetapkan Rp1,99 triliun, namun Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menyatakan, angka itu masih bisa naik.
Sebab, ada sederet peluang yang bisa menambahkan pundi-pundi keuangan daerah. Seperti penambahan dana dari pemerintah provinsi dan dana transfer dari pemerintah pusat.
Neni pun berharap, APBD tahun depan bisa tembus Rp2,2 triliun. “Kita masih menunggu kepastian. Berapa tambahan dari bantuan keuangan provinsi. Mudah-mudahan dengan itu APBD kita bisa tembus Rp2,2 triliun,” kata Neni, Sabtu, 6 Desember 2025.
Neni menjelaskan, ada mekanisme penilaian yang memungkinkan daerah dengan kinerja APBD baik mendapatkan tambahan anggaran. “Ada reward untuk keberhasilan daerah,” jelasnya.
BACA JUGA: Anggaran Dipangkas, Program BPJS Kesehatan Gratis Tetap Jalan
Selain itu, alasan Bontang percaya diri adalah keberhasilan Kota Taman meraih peringkat kedua nasional untuk kinerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Bontang hanya berada satu tingkat di bawah Balikpapan.
“Itu juga disampaikan oleh Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia) di hadapan Menteri Keuangan untuk diberikan insentif,” kata Neni.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Bontang dinilai mampu melaksanakan digitalisasi transaksi keuangan daerah dengan baik. Artinya menjadi sebuah indikator penting dalam penilaian transfer pusat ke daerah.
“Jadi daerah yang pelaksanaan APBD-nya efektif, pelaporan yang rapi, masuk kategori berkinerja baik. Kondisi ini berpotensi menerima bonus dana dari pusat,” ucapnya.
BACA JUGA: Bontang Terancam Krisis Guru, Wawali Bontang minta Dua OPD Lakukan Hal Ini
Baginya, peningkatan APBD bukan sekadar soal angka besar. Hanya saja, sangat berkaitan langsung dengan kemampuan pemerintah membiayai pembangunan, seperti jalan, drainase, dan fasilitas umum.
Selain itu, juga mendukung peningkatan kualitas layanan public, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga digitalisasi birokrasi.
Tak kalah penting, kata wali kota, mendorong daya saing daerah. Karena, tambahan anggaran memungkinkan program strategis berjalan lebih agresif.
Dengan berbagai peluang tersebut, Pemkot Bontang optimistis ruang fiskal 2026 akan semakin kuat. “Harapannya tambahan anggaran ini dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik. Serta memperluas program sosial masyarakat,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
